KUMPULKAN LAYAK, Program Untuk Buruh Dengan Upah Dibawah UMK
KUMPULKAN LAYAK, Program Untuk Buruh Dengan Upah Dibawah UMK
Dalam aksi aksi buruh, upah selalu dikritik baik dalam hal penetapannya maupun juga pelaksanaannya. Upah yang ditetapkan setiap tahun dinilai bukanlah upah layak. Upah yang ditetapkan setiap tahun, dinilai belum mampu menjawab kebutuhan hidup layak bagi buruh. “Hidup Layak itu bukan karena bisa makan kenyang, melainkan bergiji juga”, tutur Murdiono buruh ternak ayam di Asahan.
Upah dibawah UMK yang diterima oleh buruh, nyata tidak mampu untuk membawa buruh hidup dalam kehidupan yang layak. “Bayangkan Upah Buruh 3 juta untuk Asahan, bagaimana kehidupannya jika sudah punya anak 1 ?”, tutur Ridho.
Dengan upah yang hanya 3 juta sebulan, tentunya sangat sulit mengolahkan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari hari. Kita mengetahui buruh harus menyiapkan makan, pakaian, sekolah anak, kesehatan, rumah tinggal dan juga kebutuhan sosialnya.
Oleh karena itu, Posko Orange yang genjar melakukan pendampingan buruh yang upahnya dibawah UMK, juga membuat program Kumpulkan Layak.
“Program Kumpulkan Layak ini adalah paket perlawanan Posko Orange terhadap upah dibawah UMK”, tutur Subagio, S.H.. Subagio S.H., yang merupakan Koordinator Posko Orange Sumatera Utara, menuturkan hal ini kepada gerakanmerdeka.com.
“Dalam melawan upah dibawah UMK, kami melakukan advokasi jalur hukum dan juga advokasi sosial dengan program Kumpulkan Layak. Tambah Subagio, “Kami mengumpulkan pakaian bekas, dan membagikan kepada buruh yang upahnya dibawah UMK”.
Pakaian adalah suatu kebutuhan yang harus ada dari manusia. Tidak perlu bagus dan mahal, setidaknya layak untuk dipakai. “Arti layak bagi kami adalah, masih dapat berfugsi sebagaimana layaknya fungsi pakaian”, tutur Izhar Kamil Daulay. Izhar selaku Sekretaris Posko Orange dan juga Wakil Ketua Partai Buruh Kota Medan menuturkan kepada gerakanmerdeka.com.