SALAH MEMILIH JURUSAN ATAU SALAH PERGAULAN ? ATAU SALAH ????


Karin Sabrina Karin Sabrina

SALAH MEMILIH JURUSAN ATAU SALAH PERGAULAN ? ATAU SALAH ????

_Karin Sabrina_

Ketika gegap gempita pengumuman UTBK sudah selesai, dan yang tidak lulus UTBK juga sudah ‘move on’ dan memilih kuliah di perguruan swasta atau malah masuk ITB (Ikut Terus Bimbingan), persoalan berikutnya yang cukup menarik adalah: mahasiswa salah jurusan. Kita mulai dengan definisi (saya mendapatkan dari Google), disebutkan: Mahasiswa salah jurusan adalah mahasiswa yang menjalani perkuliahan tidak sesuai dengan minatnya. Mahasiswa salah jurusan mengalami konflik psikologis, akademik dan relasional. Masih dari google, ada data menyebutkan bahwa 87% mahasiswa Indonesia merasa salah jurusan, 87%! Artinya dari 10 orang, ada 9 orang yang merasa dia salah jurusan, sementara yang satu lagi mungkin sedang bohong.

Bisa dibilang ini masalah nasional, karena ternyata hampir semua adik-adik ini tidak memilih jurusan kuliah sesuai dengan minatnya. Membuat saya bertanya-tanya, kenapa begitu sulit anak-anak muda ini menemukan bakat dan minatnya? Apakah memang tidak ada peran sekolah untuk membimbing anak-anak didiknya ini melihat potensi diri masing-masing? Apakah adik-adik ini percaya 1000% pada saran kakak tentor di bimbel? Padahal kakak tentor juga memberi saran bukan berdasarkan pada potensi adik-adik, melainkan berdasarkan teori peluang, kampus dan jurusan mana yang paling berpeluang untuk adik-adik dengan hasil Try Out sekian, sehingga tahun berikutnya mereka bisa memajang spanduk “kami berhasil membuat sekian puluh ribu pelajar lulus UTBK” (Baca:  Pendidikan adalah bisnis yang sangat terstruktur, sistematis dan massive).         

Penulis Mark Twain pernah menuliskan Ada dua hari terpenting dalam hidup kita, hari ketika kita dilahirkan, dan hari ketika kita tahu kenapa. Artinya begini, menemukan alasan keberadaan kita;  menemukan tujuan hidup; menemukan jati diri, minat dan talenta bukan proses yang singkat. Dan sesungguhnya, ada banyak orang yang tidak pernah menemukan siapa dirinya.  

Kembali ke persoalan “mahasiswa salah jurusan”, menurut saya itu adalah konsep yang mengada-ada, karena tidak ada jurusan yang salah, pun tidak ada ilmu yang sia sia. Ketika adik-adik diterima di Jurusan apapun itu, belajarlah, selesaikan kuliah dalam tempo sesingkat-singkatnya, karena setelah masa kuliah selesai, dunia yang sangat berbeda sudah menunggu.   

Dunia kerja, adalah realita yang sangat berbeda dengan dunia kampus. Jika dikampus ada rentang waktu yang pasti: D3 adalah 3 tahun dan S1 adalah 4 tahun, dalam dunia kerja sangat berbeda. Mencari pekerjaan itu sulit, sangat sulit, memulai usaha jauh lebih sulit, statistik mengatakan dari 10 bisnis start up, hanya satu yang bisa jalan, itu pun untuk 5 tahun, maksimal 10 tahun. Jika adik-adik merasa berhadapan dengan dosen di kampus sudah sangat sulit, nanti jika sudah bekerja kantoran, dan harus berhadapan dengan pimpinan yang sama sekali tidak punya kemampuan memimpin, maka adik adik akan tahu betapa indahnya saat masih di kampus.

Tidak ada mahasiswa salah jurusan, yang banyak terjadi adalah mahasiswa salah pergaulan, jadi tulisan ini ‘kakak’ tutup dengan pesan hati-hati memilih teman, karena 5 tahun kedepan, jurusan kuliah tidak akan penting lagi, yang penting adalah teman teman seperti apa yang kamu punya.

 

UTBK
UTBK

 

What’s your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
1

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top