“Belajar Adalah Kemewahan”. Refleksi Kemenangan Putri Ariani


 

“Belajar Adalah Kemewahan”. Refleksi Kemenangan Putri Ariani

( Serikat Pekerja Adalah Peluang Belajar Murah Kaum Buruh )

 

Hari ini Saya diingatkan kembali atas mahalnya biaya ‘belajar’ – “pendidikan” di negeri ini. Seorang teman kantor yang anaknya sedang berkuliah di Salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta, memberi tahu bahwa biaya dasar Untuk si anak berkuliah selama 8 semester adalah 100 juta; ini hanya Untuk Bayar UKT (Uang kuliah / semester)  + kamar kost dengan kamar Mandi di dalam. Belum termasuk Biaya hidup, biaya nongkrong, transportasi, service sepeda motor & gadget, beli buku, ikut seminar  dan lain-lain.

Perbincangan biaya kuliah diikuti dengan topik biaya les musik Putri Ariani, penyanyi tuna netra yang sedang viral karena mendapatkan ‘golden buzzer’ dari Simon Cowell di ajang pencarian bakat America Got Talent (AGT); Tentu anda bertanya-tanya kantor macam apa yang karyawannya hanya berbincang-bincang tentang segala macam? Yaaa kantor kami ini lah. Kembali ke topik biaya les, ada pendapat yang mengatakan bahwa Putri Ariani bisa bernyanyi sebaik itu karena dia anak orang kaya;  orang tuanya sanggup membayar kelas musik dengan guru vocal terbaik.

Pendapat yang tidak sepenuhnya salah, biaya les musik memang mahal. Di kota Medan, harga rata-rata untuk les musik seperti piano, biola, vocal adalah 500 ribuan satu bulan,  pertemuan satu kali seminggu dengan durasi 30 menit untuk satu kali pertemuan. Biaya itu masih belum termasuk biaya buku, kelas teori musik dan biaya mengikuti kompetisi.

Pemenang kompetisi ‘Indonesian Idol’ tahun 2023, Salma Salsabil ‘Aliyyah pernah menceritakan   orangtuanya memberikan fasilitas belajar musik yang sangat luas untuknya, vocal, piano, gitar, dan lain sebagainya. Dan saya sangat percaya, belajar musik atau berkesenian, sesungguhnya adalah privilese. Jika biaya belajar di sekolah saja sudah sangat mahal, maka hanya mereka yang masuk dalam kategori ‘berkecukupan’ yang bisa memberi fasilitas belajar seni bagi anak-anaknya.  

Jadi, pesan utama dari tulisan ini adalah: mempersiapkan dana belajar untuk anak adalah tugas super-mega-extra-besar yang memang mesti dilakukan jauh jauh hari sebelumnya oleh orangtua. Persiapannya bisa dengan menabung, berinvestasi dengan aman, mencicil emas; sedikit-sedikit nanti lama lama menjadi bukit.  Tidak usahlah menunggu warisan, atau menang undian atau berharap entah bagaimana kita akan menemukan harta karun di belakang rumah; Karena anak memang harus disekolahkan, bahkan jika anda tidak  percaya lagi dengan institusi sekolah dan memilih mendidik anak dengan model Home Schooling, percayalah, biayanya tetap saja besar.

Tidak ada yang bilang ini akan mudah, tapi dengan niat baik mudah mudahan biaya yang sudah sangat banyak kita keluarkan untuk anak-anak kita, pada akhirnya membuat mereka menjadi orang-orang baik dan dapat menjadi berkat bagi sekitarnya.

Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad).

Salam,

Karin Sabrina  

 

Karin Sabrina
Karin Sabrina
What’s your Reaction?
+1
0
+1
1
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top