GOPAL: HARI PENDIDIKAN NASIONAL SAYA INGAT RESTI GEMA PRODEM
GOPAL: “HARI PENDIDIKAN NASIONAL, INGAT “RESTI GEMA PRODEM“
Gopal adalah salah seorang mantan pekerja di PT Gotong Royong Jaya. Lokasi kerjanya dahulu di Kecamatan Tebing Syahbandar, Sergei. Dianya bekerja disana sebagai penderes ditahun 2014 tersebut.
Masa itu upah hanya 30 ribuan, yang tentunya dibawah UMK Sergei. Bersama teman temannya, dia bergerak mencari Serikat pekerja untuk melakukan perlawanan.
Setelah berdirinya Serikat Pekerja Multi Sektor ditempat kerjanya, selanjutnya disepakati akan melakukan aksi di saat May Day 2014 di Kantor Bupati Serdang Bedagai.
“Saya paling ingat Resti Bang, katanya mengenang”. “Mahasiswa, pintar, baik, dan mau maunya datang ke kampung kami membantu aksi May Day kami”, tambahnya.
Resti adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, anggota organisasi mahasiswa Gema Prodem. Gema Prodem adalah organisasi mahasiswa yang saat itu datang dari medan Untuk turut aksi membantu perjuangan upah Gopal CS.
Hasilnya, Pertama tama upah naik, sesuai UMK. Berikutnya, THR pun dibayar sesuai UMK ditambah uang daging.
“Tapi setelah mereka, tak pernah ada mahasiswa yang datang bantu masyarakat lagi”, katanya menggeleng.
“Di kabupaten kami pasti banyak mahasiswa, tapi gak tau knapa gak ada yang terdengar seperti resti. Bantu masyarakat di Sergei yang pasti juga punya masalah yang butuh bantuan mahasiswa”.
” Apa dilarang dosen ya Bang? Tanya nya ke awak Media.
“Maunya mahasiswa itu disuruh turun ke desa semua, bantu masyarakat yg bermasalah”. “Jangan seperti yang pernah ada Bang, cuma bantu bersih bersih dan ngecat”.
“Banyak masalah di masyarakat, BPJS, BLT gak adil, masalah ditempat kerja dan lainnya, katanya.”
Bicara tentang mahasiswa, tentunya terkait dengan Perguruan tinggi. Perguruan tinggi memiliki Tri dharma yang diatur dalam undang undang.
Tridharma Perguruan Tinggi tersebut terdiri dari Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Ketiganya menjadi poin penting dalam mewujudkan visi dari perguruan tinggi. Ketiga hal tersebut juga menjadi tanggung jawab semua elemen yang terdapat di Perguruan Tinggi, diantaranya adalah mahasiswa.
Pada umumnya terkait pengabdian masyarakat, kampus memiliki program dengan nama Kuliah Kerja Nyata.
Namun jika melihat pernyataan Gopal tentang mahasiswa datang ke desa bersih bersih dan ngecat, sesungguhnya terlihat jauh dari harapannya.
Harapan masyarakat desa seperti Gopal, kedatangan mahasiswa ke desa hendaknya untuk menyelesaikan masalah riel yang ada. Tentunya bukan bersih bersih desa maupun ngecat.
Dari ceritanya tentang Resti, sepertinya ada harapan tentang peran heroik para mahasiswa dalam masalah riel masyarakat desa. Permasalahan BPJS, BLT, upah ditempat kerja dan lainnya, diharapnya dapat menjadi fokus kunjungan dari para mahasiswa ketika ke desa.
Dihari pendidikan ini, kiranya kampus dapat mempertimbangkan pengalaman dan harapan orang orang seperti Gopal. Kegiatan seperti KKN setidaknya dapat diarahkan untuk mengabdikan peran mahasiswa yang langsung tertuju terhadap masalah riel masyarakat desa.
“Kalau mahasiswa mau turun ke desa untuk urusan riel di masyarakat desa, saya yakin selesai urusan masyarakat itu Bang”, tutupnya.
What’s your Reaction?
+1
1
+1
+1
+1
+1
+1
+1
1