Pejuang HAM Yang Tidak Akan Pernah Mati, “Munir” Said Thalib
Medan, 12 September 2024
Kamis 12 September 2024 bertempat di Kantor LBH Medan di Jalan Hindu Medan, LBH Medan menggelar acara Nonton Bareng (Nobar). Acara ini digelar berkaitan dengan 20 tahun meninggalnya aktifis Hak Asasi Manusia (HAM) Indonesia, Munir. Nama lengkapnya adalah Munir Said Thalib, aktifis HAM Indonesia yang berjuang mulai dari massa orde baru hingga reformasi.
Dia meninggal dalam perjalanan dari Indonesia ke Belanda untuk tujuan melanjutkan kuliah S2 nya. Namun sangat disayangkan, perjalanan itu membuat nyawanya hilang. Tak ada yang menyangka, namun itulah realita perjalanan hidup salah satu pendiri lembaga yang bernama Imparsial tersebut.
Baca : Biografi Munir, Aktivis HAM yang Diracun di Udara (kompas.com)
Pendiri Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) ini, memang semasa hidupnya gencar memperjuangkan HAM. Dia dikenal sangat kritis dan cerdas, serta berjiwa kemanusiaan yang luar biasa.
Elemen buruh adalah salah satu dari sekian banyak elemen yang sering mendapatkan pendampingan darinya. Tidak hanya dalam hal advokasi hukum, dia juga sering memberikan pelatihan hukum bagi elemen buruh di masa itu. Salah satu perkara perburuhan yang di advokasinya adalah kematian aktifis buruh, Marsinah. Saat itu Munir membentuk Komite Solidaritas Untuk Marsinah (KASUM), yang menjadi alat juang dalam perkara tersebut.
Baca Juga : MARSINAH, PERJUANGAN BURUH PEREMPUAN & ALIANSI LINTAS SEKTOR (gerakanmerdeka.com)
Hingga 20 tahun setelah kematiannya, pelaku pembunuhan terhadap Munir belum juga ditemukan. Dugaan keras pelakunya, mengarah kepada orang-orang atau kelompok yang menolak penegakan HAM yang menjadi Fokus Munir saat itu.
Untuk memperingati kematian Munir, serta memperingati 20 tahun gagal nya negara menemukan pembunuh Munir, LBH Medan menggelar aksi Nobar dengan para aktifis kemanusiaan di Sumatera Utara. Aksi ini digelar dengan menonton Film yang berjudul Kiri Hijau Kanan Merah. Film dokumenter ini dibuat oleh Watchdoc Film, salah satu produsen film berkualitas di Indonesia.
Sebagai Pemantik Diskusi, LBH Medan menghadirkan Annisa Pertiwi, yang merupakan Staf Pengembangan Organisasi LBH Medan. Selain itu LBH Medan juga menghadirkan Pegiat HAM yang bernama Amin Multazam. LBH Medan juga menghadirkan Federasi SPMS sebagai pemantik diskusi, yang dalam hal ini diwakili oleh Zahara.
Acara yang dimulai dari pukul 17.00 Wib ini diharapkan mampu meningkatkan peran serta masyarakat dalam menuntut penegakan HAM di Indonesia. Fakta dimana belum berhasilnya negara menemukan pelaku pembunuhan terhadap Munir, juga diharapkan mampu menjadi cambuk bagi pemerintah untuk lebih berserius dalam menegakkan HAM di Indonesia. (Mir)