Satgas Premanisme, Kontra Produktif Dengan Program Efisiensi

Air Batu, 9 Mei 2025
Saat ini pemerintah telah meluncurkan program Pembentukan Satgas Premanisme. Program ini seketika viral karena banyaknya pemberitaan ulah preman yang dianggap meresahkan. Sebut saja satu nama Herkules, dimana dia saat ini menjadi sorotan karena pernyataan-pernyataan nya yang dianggap tidak baik. Dia dianggap menentang para purnawirawan TNI dengan cara yang tidak sopan dan tidak menghargai jasa mereka selama masih aktif.
Baca : Satgas Premanisme Resmi Dibentuk, Masyarakat Diminta Aktif Melapor
Kejadian tersebut sontak membuat program Satgas Premanisme yang diluncurkan Prabowo seolah-olah sebagai jawaban kegaduhan yang ada. Herkules dipandang sebagai representasi dari preman yang ada saat ini akibat perbuatannya. Alhasil ormas yang dipimpinnya menjadi pandangan masyarakat umum yang kesal dengan tindakan Herkules tersebut.
DPR sendiri, sampai menerima beberapa Advokat yang menyuarakan aspirasi agar ada tindakan tegas terhadap premanisme. Dan tentu saja siapapun pasti sepakat terkait dorongan menentang premanisme tersebut. Dalam pertemuan tersebut pun sampai terfikir peran premanisme yang menyebabkan terhambatnya investasi. Hal tersebut semakin dipertegas dengan banyaknya pemberitaan aksi premanisme yang menggangu usaha.
Baca Juga : Komisi III Terima Advokat Anti-Premanisme, Soroti Pungli dan Lemahnya Penegakan Hukum – EMedia DPR RI
Terkait Satgas Premanisme yang dibentuk, yang seolah-olah jawaban situasi hari ini, Hendra Susanto SH berpendapat lain. Dia menyamakan pandangannya dengan pendapatnya sebelumnya terkait Satgas PHK. Terkait Satgas PHK Advokat ini menyatakan keberadaan nya premature karena belum ada evaluasi kinerja aparat yang terkait. “Sama, saya juga melihat Satgas ini premature”, tegas Advokat LBH & PHAM Indonesia Bonum Communae ini. “Apa sudah dievaluasi kinerja aparat yang terkait dengan tindakan-tindakan premanisme selama ini ?, belumkan ?”, tambahnya.
Baca Juga : Satgas PHK, Mencegah Terjadinya PHK Atau Menyelesaikan PHK ?
Baca Juga : SUDARI Usulkan Bentuk Satgas Perlindungan Buruh, Siapa dia ?
Hendra mengatakan harus dievaluasi dulu penyebab gagal nya pemberantasan premanisme untuk menjadi refleksi bersama. “Alasan gagalnya pemberantasan premanisme selama ini hanya bisa diketahui jika ada evaluasi tersebut”, tegasnya. Lanjutnya, “Hasil evaluasi tersebut akan jadi pijakan dalam mengambil langkah perbaikannya, perlu Satgas atau tidak”.
Advokat ini justru yakin pembentukan Satgas Premanisme tidak diperlukan dan justru kontra produktif dengan program efisiensi. “Kita sudah punya aparat kepolisian. Undang-undang kita pun sudah meng-cover semua tindakan yang dibuat oleh premanisme. Tidak perlu Satgas itu, tetapi evaluasi kinerja dan fasilitas kepolisian itu saya sepakat”, tegasnya. “Satgas itu justru akibatnya uang keluar, jadinya kontra produktif dengan program pemerintah saat ini terkait efisiensi”, tutupnya.
Memang setiap pembangunan Satgas untuk kepentingan apapun pastinya akan menuntut biaya operasional. Hal ini sudah wajar karena akan ada program yang harus dijalankan secara khusus oleh satgas tersebut. Akan tetapi pastinya ada alasan pemerintah sehingga menjalankan program efisiensi saat ini. Sehingga menganalisa dengan baik keterbutuhan sebuah satuan tugas, perlu dilakukan agar tidak kontra produkti dengan program efisiensi. (yig)
