Lihat Ekonomi Kota Medan, Dari Perlawanan Tukang Parkir Liar
Medan, 24 Mei 2024
Salah satu kebijakan Walikota Medan saat ini yang cukup viral di masyarakat adalah kebijakan tentang parkir gratis. Walikota mengatakan, bebas parkir tersebut berlaku hingga adanya kebijakan baru terkait biaya parkir tersebut.
Baca : BERITA | Mulai Hari Ini Pemko Medan Gratiskan Parkir di Lokasi yang Tidak Terapkan E-Parking
Namun pada faktanya, kebijakan tersebut dilawan oleh para tukang parkir dengan tetap mengutip biaya parkir. Alhasil, dibeberapa titik Kota Medan, terdengar percekcokan antara tukang parkir dengan pengendara sepeda motor.
Lihat : Senin, Ratusan Jukir Kota Medan Melawan, Demo Pemko Medan dan Polrestabes (youtube.com)
Walikota pun tidak tinggal diam, dengan menggerakkan Satpol PP nya, walikota memantau daerah-daerah yang diduga masih ada kutipan. Tidak berhenti disitu, aparat keamanan yang dalam hal ini kepolisian pun bergerak menindak dengan alasan pungli maupun pemerasan. Kejadian penangkapan pun terjadi dimana mana dan cukup menghebohkan.
Baca Juga : Demo Dishub, Ratusan Jukir se-Kota Medan Desak Evaluasi Kebijakan Parkir Gratis – TribunMerdeka.Com
Ketika ditiadakannya kutipan biaya parkir di Kota Medan, namun dilapangan pada faktanya masih saja terus tejadi kutipan, maka fakta ini dapat menjadi gambaran situasi ekonomi Kota Medan yang sebenarnya. Pengutipan yang masih terus berlangsung menunjukkan betapa pentingnya pekerjaan parkir tersebut bagi para tukang parkir.
Lihat : Parkir Gratis Di Medan jika tidak pakai E -Parking. Oknum yang minta c… | TikTok
Bahwa dengan demikian patut disimpulkan juga lapangan kerja di kota Medan tidak mencukupi untuk menampung para tukang parkir. Atau, mungkin tidak terhubung antara tukang parkir dengan lapangan kerja yang ada. Namun mungkin juga persyaratan bagi para tukang parkir untuk dapat mengakses lapangan kerja, cukup sulit dipenuhi oleh tukang parkir.
Pendidikan menjadi bagian yang disoroti dalam hal ini, terkhusus kualitasnya. Selain itupula, dalam hal kemampuan negara dalam memaksimalkan program pendidikan, untuk dapat diakses oleh seluruh masyarakat pun patut disoroti.
Baca Juga : “PENDIDIKAN & KESUKSESAN” (Sebuah Refleksi Dunia Pendidikan) (gerakanmerdeka.com)
Jika lapangan kerja tidak dapat menampung seluruh tukang parkir karena alasan tingkat pendidikan dan kualitas mereka, maka pendidikan menjadi hal yang harus disorotin. Ini menyangkut tanggung jawwab negara juga terhadap seluruh masyarakatnya.
Sehingga tidaklah tepat ketika menyalahkan para tukang parkir yang tidak layak jual di lapangan kerja yang ada.
Oleh karenanya, ketika kebijakan menggratiskan biaya parkir dilakukan, walikota harus memikirkan bagaimana pendapatan pengganti bagi para tukang parkir. Sehingga dengan demikian, tidak terjadi pelanggaran aturan mengenai penggratisan tukang parkir dilapangan yang menunjukkan seolah-olah ada penantangan terhadap kebijakan kotamadya. Kita tidak dapat 100% menyalahkan tukang parkir, sebab hal ini menunjukkan tingkat ekonomi kota yang paling nyata, tentang sekumpulan masyarakat yang bekerja sebagai tukang parkir dan menggantungkan hidupnya dari profesi tersebut. (yig)