“Driver Ojek Online Tiba-Tiba Ambruk, Lalu Meninggal Dunia”

 

Berita duka datang dari dunia Ojek Online (Ojol) Indonesia pada tanggal 20 September 2024. Pagi itu Salah satu Driver Ojol dari aplikasi Gojek,  meninggal dunia setelah mengantarkan anaknya ke sekolah. Kejadian tersebut terjadi di Jalan Bakul Medan Sunggal, sekitar pukul 07.40 Wib.

 

Baca : Seorang Driver Ojol Tewas Usai Antar Anaknya ke Sekolah (hariansib.com)

 

Menurut sumber yang berhasil dihimpun, beliau tiba-tiba ambruk tak sadarkan diri. Melihat kejadian itu, warga sekitar datang melihat kondisinya, dan diketahui beliau sudah tidak bernyawa. Belum jelas apa yang menyebabkan almarhum ambruk, karena warga yang menyaksikan juga tak mengira bahwa beliau sudah meregang nyawa.

 

Mendapat kabar tersebut, tim relawan URC Rescue Godams langsung bergerak cdepat menuju ke tempat kejadian. Tim Relawan tersebut langsung membawa jenazah memakai ambulance Blackpink yang bekerja sama dengan PT GOTO. Zenajah dibawa ke rumah duka yang beralamat di Perumahan Bespa 2 Sri Gunting, Jln.Pandia Blok D No 2.

 

 

Hendra Susanto yang juga salah satu Driver Ojol menanggapi kejadian tersebut. “Kami sebagai Driver Ojol dari aplikasi Gojek dan rekan seperjuangan mengucapkan turut berduka cita”, Lanjutnya, “semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.” “Semoga kejadian ini menjadi kejadian yang terakhir yang dialami oleh Driver Ojol”, harap Hendra.

 

 

Ia juga menyampaikan bahwa di satu sisi mungkin kejadian ini sudah takdir. “Tapi disisi yang lain kami sebagai mitra juga merasa tidak mendapatkan apresiasi yang layak dari pihak aplikator.” Ditambahkannya, “semoga dugaan kami salah terkait penyebab meninggalnya almarhum, namun yang kami rasakan belakangan ini sistem yang diterapkan oleh PT GOTO sangat memberatkan.”

 

 

Dia menjelaskan bahwa saat ini, aplikator menerapkan sistem baru dimana sudah ada kategori driver reguler dan driver jarak dekat. “Sistem ini sangat mempengaruhi pendapatan kami, Sehingga mengharuskan kami untuk onbid lebih lama dari sebelumnya. Hal ini harus kami lakukan agar pendapatan kami layak untuk dibawa pulang.” tutup Hendra. (SAN)