Di Sijabut Asahan, Menyantap Hidangan Lebaran Ditemani Lalat
Asahan, 22 April 2024
Sepertinya sudah rahasia umum bahwa setiap perusahaan peternakan ayam akan mengundang banyak lalat. Memang tidak setiap hari, namun ada hari tertentu dimana sangat banyak lalat yang akan kita temui di sekitar areal peternakan. Yang disayangkan adalah, lalat-lalat tersebut sampai ke rumah-rumah warga sekitar peternakan.
Sungguh tidak mengenakkan tentunya, jika makan pun ditemani krumunan lalat. Hal ini pasti demikian jika dilihat dari sisi kesehatan dan juga kenyamanan pada saat sedang menyantap makanan. Apalagi, jika teringat bahwa Lalat adalah hewan yang akan membawa penyakit ditempat yang dihinggapinya.
Mari membayangkan jika kondisi tersebut terjadi pada saat moment lebaran. Tentunya lalat-lalat tersebut akan sangat mengganggu moment silaturahmi saat lebaran. Namun, hal tersebut ternyata dialami oleh tamu-tamu Bapak Arisman. Tamu-tamu tersebut menyantap lontong hidangan Pak Arisman dengan ditemani krumunan lalat.
Tentunya, hal tersebut membuat Keluarga Bapak Arisman merasa malu. Namun, apa yang hendak dikata, mungkin rumahnya terlalu dekat dengan kandang peternakan ayam. Rumah Bapak Arisman yang berada di Sijabut, Air Batu, Asahan, memang berhadapan dengan sebuah peternakan ayam. Dan mungkin itulah penyebabnya sehingga dia kebahagian jatah krumunan lalat saat lebaran 2024 yang lalu.
Bukan tanpa usaha untuk menghindari hal tersebut. Pak Arisman juga sudah berusaha melawan dengan membuat kertas lem untuk perangkat lalat. Namun ternyata kertas tersebut tak kuasa menghabisi lalat-lalat yang luar biasa banyaknya memasuki rumahnya.
Usaha lain yang pernah ditempuhnya adalah bersama beberapa warga mengadukan kondisi tersebut kepada pihak desa. Namun, kenyataan nya Pak Arisman tetap saja mendapatkan jatah kunjungan lalat hingga lebaran 2024 lalu.
Meliana,S.H., selaku Ketua LBH & PHAM Indonesia Bonum Communae Cabang Asahan mengaku heran melihat sikap pemerintah Asahan. “Saya heran, mengapa pemerintah tidak mengantisipasi hal ini sejak dini”, tutur Meliana,S.H., kepada Jurnalis gerakanmerdeka.com. Menurut Meliana,S.H., sejak mengurus ijin usaha, setiap perusahaan sudah diketahui apa jenis usahanya. “Dari situ sudah bisa dipantau bagaimana perusahaan tersebut melaksanakan pengelolaan lingkungannya”, ungkap Meliana,S.H.
Baca Juga : AMPK-SU Desak DINKES Kota Medan Usut Penjualan Limbah Medis (gerakanmerdeka.com)
Pada kenyataan nya pun, Pemerintah Asahan bukan juga tidak pernah menghadapi protes warga terkait efek dari usaha peternakan ayam. Tercatat pernah ada protes warga terkait efek dari beroperasinya peternakan ayam dilingkungan masyarakat.
Baca Juga : Populasi Lalat Meningkat, Camat Kisaran Timur Minta Ternak Ayam Di Sentang Tutup – Asahansatu | News
Kabupaten Asahan sendiri, tercatat memiliki Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Asahan dalam jajaran pemerintahannya. Oleh karenanya sepertinya sudah tepat ketika Meliana,S.H., terheran melihat kondisi rumah Pak Arisman. “Kami akan mempertanyakan hal ini ke Dinas Lingkungan Hidup Asahan”, tutup Meliana,S.H.
Kabupaten Asahan sendiri dalam catatan gerakanmerdeka.com memiliki banyak perusahaan ternak ayam didalamnya. Seharusnya Pemerintah memiliki perhatian khusus terhadap jenis usaha ini karena bukan suatu jenis usaha baru atau jarang. (yig)