Cemas Berlebihan, Waspadai Penyakit Gangguan Kecemasan
Gerakanmerdeka.com – Medan, Cemas adalah emosi yang seringkali muncul ketika seseorang mengalami stres. Mengalami stres sesekali memang hal yang wajar dan umumnya pernah dialami hampir semua orang. Namun, ketika tingkat kecemasan yang dialami semakin tidak proporsional, maka keadaannya bisa berubah menjadi gangguan kesehatan yang disebut gangguan kecemasan.
Gangguan kecemasan merupakan penyakit kesehatan mental yang gejalanya berupa cemas, gugup, khawatir, dan ketakutan yang berlebihan. Kondisi ini bisa mengubah emosi dan perilaku pengidapnya. Bahkan, gejala gangguan kecemasan bisa berkembang menjadi gejala fisik yang berisiko memengaruhi kehidupan sehari-hari. Lantas, apa sih penyebab gangguan kecemasan? Berikut penjelasannya.
Penyebab Gangguan Kecemasan
Banyak sekali faktor pemicu yang menyebabkan timbulnya gangguan kecemasan. Berbagai penyebab gangguan kecemasan dapat terjadi secara bersamaan atau salah satu penyebab muncul akibat dipicu oleh penyebab lainnya. Kemungkinan penyebab gangguan kecemasan dapat berupa
- Keadaan lingkungan, seperti kesulitan di tempat kerja, masalah hubungan, ataupun masalah keluarga.
- Keadaan medis, seperti mengidap penyakit tertentu, efek samping dari obat, stres karena operasi, ataupun masa pemulihan yang cukup lama.
- Reaksi kimia otak yang timbul akibat ketidakselarasan hormon dan sinyal listrik di otak.
- Mencoba berhenti menggunakan zat terlarang yang bisa memicu penyebab kecemasan lainnya.
- Faktor genetika, di mana anggota keluarga pengidap memiliki riwayat gangguan kecemasan.
Awal timbulnya gangguan kecemasan pada setiap orang dapat berbeda-beda. Gejalanya dapat mulai muncul pada masa kanak-kanak, remaja, ataupun saat sudah menginjak dewasa. Gejala gangguan kecemasan bisa berupa:
- Merasa gugup, gelisah, ataupun tegang.
- Selalu merasa akan ada bahaya yang akan datang.
- Mengalami panik secara tiba-tiba.
- Detak jantung meningkat.
- Bernapas dengan cepat (hiperventilasi).
- Berkeringat.
- Gemetaran.
- Merasa lemah atau lelah.
- Sulit berkonsentrasi atau memikirkan hal lain selain kekhawatiran saat ini.
- Kesulitan tidur.
- Mengalami masalah gastrointestinal.
- Sulit mengendalikan rasa khawatir.
- Punya keinginan untuk menghindari hal-hal yang memicu kecemasan.
Baca Juga: Fobia Dapat Sebabkan Gangguan Kecemasan, Ini Alasannya
Bagaimana Mengobati Penyakit Gangguan Kecemasan?
Ketergantungan alkohol, depresi, atau kondisi lain terkadang memiliki efek yang kuat pada kesehatan mental, sehingga mengobati gangguan kecemasan harus menunggu sampai semua kondisi yang mendasarinya dikendalikan. Pengobatan gangguan kecemasan bisa terdiri dari kombinasi psikoterapi, terapi perilaku, dan pengobatan.
Dalam beberapa kasus, pengidap dapat di rumah tanpa pengawasan klinis. Namun, perawatan rumahan mungkin tidak efektif untuk gangguan kecemasan yang bersifat parah atau jangka panjang. Berikut ini beberapa tips untuk mengatasi gangguan kecemasan yang masih dalam skala ringan
1. Manajemen Stres
Mengelola stres dengan baik dapat mencegah timbulnya pemicu kecemasan. Bagaimana cara mengelolanya? Kamu bisa mengatur waktu yang dikombinasikan dengan membuat daftar tugas yang sekiranya cukup sulit agar lebih mudah dikelola. Selain itu, ambilah cuti dari belajar atau bekerja yang sudah cukup membuat kamu stres.
2. Teknik Relaksasi
Kegiatan sederhana dapat membantu meminimalisir tanda-tanda mental dan fisik dari kecemasan. Teknik-teknik ini termasuk meditasi, latihan pernapasan dalam, spa, beristirahat dan yoga.
3. Melatih Pikiran
Buatlah daftar pikiran negatif yang mungkin memicu timbulnya kecemasan. Setelah itu, tulis daftar lain di sebelahnya berisi pikiran positif yang dipercaya dapat menggantikan pikiran-pikiran negatif tersebut.
4. Mencari Dukungan
Berbicaralah dengan orang-orang terdekat yang sudah dikenal guna mendapat dukungan dari mereka, seperti anggota keluarga atau teman. Kelompok pendukung mungkin juga bisa kamu temui di area lokal dan online.
5. Berolahraga
Aktivitas fisik dapat meningkatkan citra diri dan melepaskan bahan kimia di otak yang memicu perasaan positif.