Tolak Permohonan, MK Putuskan Sistem Pemilu Tetap Terbuka
Tolak Permohonan, MK Putuskan Sistem Pemilu Tetap Terbuka
Alasan Tolak Dan Dukung Sistem Pemilu Terbuka Dimasyarakat
Medan, 15 Juni 2023, gerakanmerdeka.com
Terkait putusan MK hari ini, banyak hati yang berharap harap cemas atas isinya. Ada yang berharap diterima, ada pula yang berharap ditolak. Yang pasti isi putusannya adalah, Tolak Permohonan, MK Putuskan Sistem Pemilu Tetap Terbuka
Dikalangan buruh pada basis bawah, justru cendrung tak peduli, “ya sama saja manapun, awak ya gini gini aja”, kata Putri. Putri seorang pekerja di perusahaan ternak ayam. Ia mengatakan bahwa pada saat sebelum orde baru dan setelah orde baru kondisi dia sama saja. Sebentar lagi dia akan pensiun, sepertinya kondisi tetap sama dengan kawan kawannya yang sudah lebih dahulu pensiun. “Tak Jelas,” katanya mengumpat.
Ini fakta, sehingga yang manapun isi putusan MK, bagi Putri gak ada pentingnya juga. Banyak lagi Putri yang lainnya, yang sama sekali tidak sedikitpun merasa putusan MK ada hubungan dengan nya. “Biarlah mereka mereka diatas sana yang berebut, kalau awak tetap nya dikandang ayam ini dengan slalu cemas, tambahnya.
Suka tidak suka, itu faktanya. Jauh memang kesadarannya jika dilihat dari potret Putri. Mungkin tak bisa disalahkan juga, sebab dia bicara berdasarkan pengetahuannya dan apa yang dialaminya.
Namun bagi banyak orang juga, putusan ini ada yang menganggapnya bagus, dan ada juga yang harus menggrutu. Akan tetapi ada yang “bersliweran” dalam diskusi tingkat bawah para buruh, terkhusus yang berada di Partai Buruh. Pendapat buruh pada level elite dan Partai Buruh sendiri, juga terpecah dua. Namun partai ini sepertinya lebih fokus berbenah. Yang penting, Partai Buruh Siap Rebut 7 Kursi atau 1 Fraksi Di DPRD Medan, kata Izhar Kamil daulay Caleg DPRD Kota Medan, itu yang penting.
Apa alasannya masing masing ?. Terbuka atau tertutup ? dari pantauan gerakan.merdeka.com berikut ini alasan dari pendapat masing masing,
Setuju Sistem Tertutup
Kelompok ini melihat bahwa tidak ada kesempatan kader partai yang benar benar teruji untuk didudukkan di kursi DPRD. Baginya, penting mendudukkan mereka, sebab DPRD adalah ruang pertarungan. “Bagaimana mungkin diruang itu diberikan kepada orang yang masuknya semalam ke partai kita ? ” kata seorang yang enggan namanya disebut.
Dia melihat bahwa satu sisi partainya masih lemah berarti, sehingga masih menerima “caleg import” untuk maju. Partai memang tidak semua sama kuat dari segi jumlah masa, maupun sistem kaderisasi. Sehingga akan ditemukan selalu partai yang memiliki caleg import.
Caleg import adalah caleg partai yang bukan bagian dari pendiri maupun yang terkader dengan baik. Belum juga teruji dari segi komitmen mendirikan, membesarkan dan menjaga partai. Namun itu konsekwensi jika partai tidak kuat.
Ini salah satu alasan kuat yang diutarakan dikalangan buruh yang sedikit melek politik, dan itu memiliki jumlah yang tidak sedikit.
Setuju Sistem Terbuka
Bagi yang setuju sistemnya tetap terbuka, alasannya masih sama dengan alasan ketika sistem terbuka baru diberlakukan. Mareka melihat partai mencalonkan orang yang kuat dipartai, setidaknya mirip kerajaan partai itu dilihat. Harus antri, gak bisa buru buru maju sekalipun bagus dan selama ini terbukti bersama rakyat berjuang.
Ini dianggap tidak demokratis. Tidak maju. Tambahannya adalah, harapan perubahan kondisi, dengan masuknya orang orang baik dari luar partai, dianggap penting dikasi ruang.
Masing Masing Pun Punya Sisi Negatif
Pada Sistem Terbuka, sisi negatif yang terlihat adalah, orang kaya dari luar dapat masuk dan menang seketika. Hal ini diyakini karena mayoritas pemilih masih melihat “materi” sebagai acuan pilihannya. Artinya, kepentingan yang diperjuangkan pastilah bersifat pribadi, sebab dia bukan “orang partai asli”.
Pada sistem tertutup, sisi negatif yang dilihat adalah tentang peluang orang baik yang ada diluar partai. Diyakini, banyak orang baik yang justru jauh dari politik. Namun kesehariannya dia mengerjakan hal hal yang baik. Yang paling dilihat biasanya ketika mau turut menghadapi masalah masyarakat. Misalkan, masalah ekonomi, dan masalah lain seperti masalah PHK Buruh, Tanah Petani yang dirampas masa orde baru dan lainnya.
Yang Manapun, Rakyat Butuh Fakta
Semuanya akan kembali kepada partai masing masing. Bagaimana petingginya memimpin partainya, maka begitulah tampilannya. Tidak ada yang sulit jika partai memang mau dibuat menjadi kendaraan politik rakyat. Tinggal apakah partai dapat terlepas dari transaksi bergening position dengan pihak tertentu ?. Pihak itu ada didalam maupun diluar partai, sebab pada umumnya masih tidak jauh target pimpinan partai, yaitu menang pemilu. Target ini yang kadang membuat transaksi politik subur.
Disisi lain, rakyat yang kecewa dan kesal juga belum mampu mengkristalkan diri dengan rakyat lainnya yang punya pandangan sama. Lagi lagi ketika pandangan sama, mereka masih punya sisi lain yang berbeda dan tak jarang bertentangan. Akhir, sulit mengkristal.
Kondisi ini serba sulit, namun ketika orientasinya kesejahteraan bersama, ini harus terus dicari solusinya. Harus terus, demi kesejahteraan bersama, yang menjadi cita cita berdirinya negeri ini. Yang pasti hari ini sudah diputuskan, sistem pemilu tetap terbuka. (Putra)