Sejarah Hari Perjuangan Petani Internasional, 17 April 1996
Medan, 17 April 2024
Hari ini, 17 April 2024, para petani memperingati Hari Perjuangan Petani Internasional. Hari Perjuangan Petani Internasional ini diperingati dengan berbagai bentuk kegiatan oleh para petani di negaranya masing-masing. Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah demonstrasi, dimana dikegiatan tersebut disuarakanlah berbagai tuntutan kaum petani.
Dalam sejarahnya, Hari Perjuangan Petani Internasional ini adalah sejarah berdarah dalam perjuangan kaum tani. Saat itu 7 April 1996 di El Dorado dos Carajas, Brasil, sembilan belas petani dibunuh karena penguasaan tanah yang dilakukannya. Para Petani tersebut mempertahankan hak-hak mereka untuk memproduksi pangan dengan menuntut akses terhadap tanah. Mereka dibunuh oleh Polisi Militer di negara tersebut.
Baca : Kronologi Pembantaian Eldorado do Carajas (kompas.com)
Sejak tragedi tersebut, La Via Campesina menetapkan tanggal 17 April sebagai Hari Perjuangan Petani International. Dan sejak penetapan tersebut disetiap belahan dunia memperingatinya sebagai Hari Perjuangan Petani International.
La Via Campesina adalah sebuah organisasi tani di dunia yang memiliki jaringan-jaringan keanggotaan antar negara. Organisasi ini terbentuk pada Mei 1993 dalam sebuah konferensi di Mons, Belgia. Dia dibentuk oleh 46 perwakilan dari organisasi-organisasi petani kecil, masyarakat adat, dan buruh tani dari berbagai belahan dunia.
Organisasi ini aktif melakukan perlawanan secara internasional dengan memberikan pandangan maupun penolakan dalam setiap pertemuan-pertemuan dunia yang membicarakan tentang petani didunia. Mereka juga sering melakukan aksi aksi demonstrasi dalam membela perjuangan petani diwilayahnya masing-masing.
Baca Juga : Benarkah Sorbatua Siallagan Ditangkap Tak Sesuai Prosedur ? (gerakanmerdeka.com)
Mereka menolak perubahan di desa atas nama kemajuan yang pada kenyataannya merusak sistem produksi atas kebutuhan pertanian selama ini. Mereka selalu menghadiri setiap dialog-dialog internasional di dunia dan menolak ide-ide yang merusak situasi desa dengan alasan apapun.
Baca Juga : FPTR, Organisasi Petani Asahan 2005: KEMBALIKAN TANAH KAMI ! (gerakanmerdeka.com)
Di Indonesia sendiri, salah satu bagian dari organisasi La Via Campesina adalah Serikat Petani Indonesia (SPI). Organisasi SPI ini tersebar diseluruh provinsi di Indonesia dan aktif melakukan kegiatan kegiatan perlawanan lokal maupun internasional.
Pada Hari Perjuangan Petani Internasional tahun 2024 ini, Partai Buruh mengucapkan selamat kepada seluruh petani di Indonesia. Partai Buruh mengharapkan peningkatan kelas perjuangan kaum tani Indonesia untuk masuk ke perjuangan politik.
Arisman selaku anggota Partai Buruh di Kabupaten Asahan menyerukan agar perjuangan petani harus naik kelas. Petani sudah saat nya mengikuti dan bergabung dengan jejak kaum buruh yang telah melakukan perjuangan lewat Partai Buruh.
Arisman adalah Ketua Kelompok Tani Danau Sijabut yang merupakan anggota dari Front Pembebasan Tanah Rakyat (FPTR). Organisasi FPTR ini berdiri sebagai wujud kegelisahan petani yang tanahnya dirampas pada massa orde baru, yang sejak reformasi 1998 tidak juga dikembalikan kepada mereka.
Baca Juga : PAHAENAULI: KONFLIK LAHAN DI KABUPATEN ASAHAN DAN LABUHAN BATU (hutabaratolan.blogspot.com)
Arisman mengajak semua anggota dari FPTR untuk bersama sama bergabung ke Partai Buruh untuk berjuang diwilayah politik. “Pengembalian tanah kita memerlukan kebijakan politik dari negara, sebab jika melalui jalur hukum petani akan kalah”, tutur. “Perjuangan lewat jalur hukum tidak akan membuahkan hasil yang adil sebab selama ini hukum kita masih bisa dibeli”, tutup Arisman. (yig)