Partai Buruh Berhasil Buat Kampanye Akbar Dengan Massa Besar
Jakarta, 8 Februari 2024
Salah satu yang diragukan dari partai baru adalah kemampuan menghadirkan massa besar saat kampanye akbar. Hal ini cukuplah wajar dikarenakan partai baru belum kelihatan kinerjanya bagi masyarakat.
Namun bagi Partai Buruh ternyata hal tersebut tidak berlaku. Berbekal basis massa dari serikat-serikat buruh, massa serikat tani, nelayan, driver ojek online, kaum miskin kota dan lainnya, hal tersebut dinafikkan Partai Buruh.
8 Februari 2024, Partai Buruh berhasil melakukan sebuah kampanye akbar dengan dihadiri masa yang cukup besar. Areal kampanye berhasil dibuat orange saat kampanye akbar di gelar. Kemeriahan dan semangat pun sangat terpancar saat kampanye akbar tersebut dilaksanakan.
Baca Juga : Memasuki Musim Kampanye, Lihat Gaya Partai Buruh Berkampanye (gerakanmerdeka.com)
Sungguh hal tersebut diluar dugaan jika dipandang dari segi dana partai yang cukup minim. “Kami ucapkan terima kasih buat kawan-kawan buruh yang berhasil meramaikan kampaye akbar Partai Buruh”, tutur Boing. “Kami meyakini prinsip gotong royong berhasil diterapkan sehingga kampanye mampu sebesar ini”, lanjutnya.
Baca Juga : PARTAI BURUH. Melirik Kerja Sama Kaum Buruh Di Masa Kampanye (gerakanmerdeka.com)
Boing yang bernama asli Ilhamsyah merupakan salah satu pengurus Partai Buruh turut hadir dalam Kampanye Akbar tersebut. “Kita berharap daerah juga dapat melakukan kampanye akbar yang sama dalam waktu dekat”, tambahnya.
Baca Juga : Partai Buruh Gelar Kampanye Akbar di Istora Senayan, Suarakan Cabut Omnibus Law (kompas.tv)
Fenomena kampanye akbar, memang sangat diharapkan dapat diwujudkan oleh partai baru. Kampanye ini diyakini dapat membuat anggota dan simpatisan partai memilih partai tersebut saat pemilu. Oleh karenanya, partai-partai yang ada pasti sangat memimpikan mampu melaksanakan kampanye akbar tersebut.
Namun terkadang cukup banyak anggota maupun simpatisan partai yang dari sisi keuangan sangat lemah. Hal inilah yang menyebabkan sulitnya melakukan kampanye akbar oleh suatu partai. Dana partai pada partai baru, masih bersumber dari iuran anggota saja. Partai baru tidak memiliki iuran progresif dari anggota yang duduk sebagai wakil rakyat karena masih baru.
Hingga kini masih ada beberapa partai yang belum melakukan kampanye akbar. Dimungkinkan penyebabnya terkait kepada pendanaan juga. Memang tetap ada kemungkinan suatu partai tanpa melakukan kampanye akbar bisa memenangkan pemilu. Akan tetapi tentu saja persentase kemungkinan tersebut sangatlah kecil.
Namun, besarnya Kampanye Akbar yang baru dilakukan Partai Buruh di Jakarta, cukup memberi keyakinan Partai Buruh mampu mencapai 4% suara nasional. Ini adalah target Partai Buruh paska memutuskan tidak mendukung salah satu Calon Presiden dan Wakilnya (Capres).
Barang kali keputusan tidak mendukung salah satu Capres membuat konsentrasi Partai Buruh maksimal untuk pembesaran dukungan. Akan tetapi hal tersebut masih pada tahap analisa dan dugaan saja. Masih butuh pembuktian di tanggal 14 Februari yang akan datang.
Partai Buruh memang masih berharap jumlah perolehan suaranya lebih besar dari prediksi 4% tersebut. Dan harapan tersebut hanya ada pada kaum miskin yang mau serentak memilih Partai Buruh saat pemilu nanti.
Kaum Buruh, Tani, Nelayan, Driver Ojol, Kaum Miskin Kota, Supir Angkot, Pengangguran, sangat diharapkan memilih Partai ini. Diharapkan mau menjadikan Partai Buruh sebagai partai yang akan dipilih oleh kaum miskin saat pemilu. “pilih Partai Buruh, Partai Buruh Berkuasa, Rakyat Sejahtera”, tutup Boing.
Memang, Partai Buruh mengidentifikasikan diri sebagai partai nya orang miskin, dan hanya Partai Buruh yang pada namanya tersemat salah satu unsur kaum miskin, yaitu buruh. Calon Legislatifnya saja diberi gelar Caleg Du’afa. Oleh karenanya sangat wajar jika harapan berkuasa tersebut diwujudkan oleh kaum miskin. (Tree)