Lihat Tindakan Trump, Anto: “Soekarno Mau Mensetrika Mereka”


Trump Presiden Amerika Trump Presiden Amerika

Serdang Bedagai, 15 April 2025

Dalam rangka merayakan hari buruh internasional (Mayday) 2025, para buruh mulai mempersiapkan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut dipersiapkan dengan berbagai bentuk kegiatan, yang meliputi diskusi publik hingga demonstrasi. Berbagai tuntutan dituliskan dalam berbagai media, mulai dari spanduk hingga poster dipersiapkan dengan cukup maksimal.

Baca : Sejarah Perayaan Hari Buruh & Kisah Kuno Seputar May Day

Saat merekap tuntutan yang hendak dituliskan, di Mendaris terjadi perbincangan menarik dalam persiapan aksi mayday. Mendaris sendiri adalah nama suatu daerah di Kecamatan Tebing Syahbandar Kabupaten Serdang Bedagai. Daerah tersebut adalah salah satu basis buruh di Serdang Bedagai karena banyak industri beroperasi didaerah tersebut.

Oleh karenanya tidak heran jika disaat mayday yang akan datang, banyak buruh akan ikuti dari sana untuk merayakan hari buruh tersebut. Salah satu serikat pekerja yang ada disana dan akan turut merayakan mayday 2025 adalah Serikat Pekerja Multi Sektor (SPMS). Perayaan yang akan dilakukan dalam bentuk aksi massa ini, akan dilakukan di Serdang Bedagai dan juga Kota Medan. Aksi tersebut akan dipimpin langsung oleh Badan Pekerja Kabupaten (BPK) SPMS Serdang Bedagai.

Baca Juga : PARTAI BURUH. Melirik Kerja Sama Kaum Buruh Di Masa Kampanye

Saat mempersiapkan alat peraga untuk perayaan Mayday tersebut, berbagai topik diskusi digulirkan untuk menghilangkan letih. Situasi darah, nasional dan internasional pun dibahas satu persatu bak politisi yang sedang show diacara Indonesia Lawyers Club. Yang menarik, adalah saat mereka membahas kebijakan Donald Trump sang presiden negara Paman Sam. Ia yang baru dilantik menjadi Presiden Amerika ini, baru-baru ini mengeluarkan kebijakan pajak yang menghebohkan dunia.

Trump menaikkan pajak barang yang masuk ke negaranya, dan hal tersebut membuat negara negara lain terbelalak. Kebijakan Trump tersebut akan memberatkan eksport yang masuk ke Amerika, sebab akan dijual dengan harga tinggi disana. Efeknya, daya beli akan menurun, dan dapat menyebabkan over produksi di negara peng-eksport. Kebijakan ini merugikan, dan dianggap kebijakan yang merugikan dan sombong terhadap negara-negara lain. 

Baca Juga : Trump saat Patok Tarif Gila-gilaan: Negara-negara Mulai Menjilat Saya

Anto dalam diskusi tersebut mengungkapkan kekesalannya atas kebijakan Trump. “Sombong kali anak itu ya, suka-suka nya saja kulihat, macam betul aja”, ucapnya kesal. “Aku memang tak paham kali, tapi melihat dunia heboh gara-gara dia, tak sor aku jadinya lihat anak itu”, tambahnya. Kawan-kawannya pun turut bereaksi kesal yang tergambar dari wajah nya masing-masing saat itu. “Asal jangan pula nanti berefek sama kesejahteraan kita yang sudah tak sejahtera ini ya”, tambah Gopal tersenyum.

Seketika Anto membuat semua temannya tercengang ketika dia menyebut nama Presiden Pertama Indonesia. “Tau kalian, Bung Karno itu pernah bilang Amerika mau disetrika saja dia, hebat nggak itu”, ucapnya mantap. “Serius kau To ?”, kata Gopal terkejut dan bingung. “Makanya kalau punya HP jangan lihat yang aneh aneh, baca sejarah, biar tau hebatnya pemimpin kita dulu”, ucap Anto.

Ia (Anto) melanjutkan dengan berapi-api pendapatnya tersebut dengan gagahnya. “Mana ada damai dan negosiasi sama Wak itu, Gas !, itu aja terus, mana ada gigik atreknya Uwak itu”, tegas Anto. Dari pantauan gerakanmerdeka.com di halaman google, diketahui benar hal tersebut dinyatakan Soekarno. Saat itu dimassa perang pacifik, Soekarno menyampaikan pidato berapi-apinya dengan mengatakan Amerika Kita Setrika dan Inggris kita Linggis.

Lihat : Video Sejarah on X: “”Amerika kita setrika, Inggris kita linggis”, adalah slogan yang digunakan Soekarno ketika menjadi kolaborator Jepang dalam menghadapi Perang Pasifik. Diambil dari film propaganda Jepang tahun 1943. https://t.co/yQ0GOYcxxF” / X

Anto mengatakan sudah sepantasnya kita kembali kemassa dulu, massa dimana kita punya kepercayaan diri sebagai negara besar. Kita tidak boleh mau didikte oleh luar negari sebab kita bangsa yang besar. “Kita ini bangsa yang besar, jumlah penduduk kita incaran luar negeri sebagai pasar, sehingga kita yang harusnya bisa semena-mena”. Anto sampaikan hal tersebut sambil berdiri dan pergi mengeringkan spanduk yang baru di catnya. (yig)

 

Soekarno Presiden Indonesia
Soekarno Presiden Indonesia
What’s your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top