Apa Kabar Arya & Faizal Atlit PON Cabang Taekwondo Sulsel ?
PON-XXI
Medan, 30 Agustus 2024
Apakabar Sabeum Niem (sebutan pelatih/ senior di cabang olah raga Taekwondo) Arya dan Faizal ?. Mereka berdua adalah atlit cabang olah raga Taekwondo yang akan mewakili Sulawesi Selatan di ajang PON XXI Aceh – Sumatera Utara.
Baca : KONI PANCUR BATU Kirim Atlit Taekwondo Ke Piala Pangkostrad (gerakanmerdeka.com)
Bernama lengkap Muhammad Arya Ranu, Sabeum Niem ini akan bertanding di kelas fighting -74 kilogram. Sedangkan Sabeum Niem Ahmad Faizal Ruztam (nama Lengkap Sabeum Niem Faizal), akan bertanding di kelas freestyle.
Kedua atlit yang akan mengharumkan nama Provinsi Sulawesi Selatan ini sempat menjadi pembicaraan di pertengahan Agustus 2024. Pasalnya, keduanya belum mendapatkan apa yang seharusnya di peroleh mereka sebagai atlit yang sedang menjalani pemusatan latihan.
Pelatih yang membina mereka selama menjalani pemusatan latihan, menyampaikan tentang belum dipenuhinya apa yang seharusnya diberikan kepada mereka berdua. Dia adalah Sabeum Niem Fadly Naim, yang selama ini mempersiapkan mereka berdua dalam menghadapi event PON yang akan digelar pada September 2024 yang akan datang.
Dari Beliau didapat informasi bahwa honor atlet belum dibayar, makanan di pemusatan latihan tak memenuhi standar atlet dan peralatan pertandingan belum ada. Hal ini disampaikan Sabeum Niem Fadly pada tanggal 19 Agustus 2024 kepada Tribun-Timur.com di Markas Batalyon Armed 6-105, Makasar.
Pelatih Taekwondo Sulsel, Fadly Naim mengatakan honor atlet belum dibayarkan selama tiga bulan, Juni-Agustus. Atlit nya hingga pertengahan Agustus 2024 harus menggunakan uang pribadi selama latihan menurut Sabeum Fadly. Memang katanya, Pengurus Provinsi (Pengprov) Taekwondo Indonesia (TI) Sulsel tetap memberikan uang tambahan, tapi tidak seberapa.
Menurut Sabeum Niem Fadly, diantara kedua atlit tersebut ada yang berasal dari luar kota. Atlit tersebut tepatnya berasal dari Kota Parepare. Atlet tersebut terkadang harus numpang menginap di rumah temannya, dan terkadang harus ngontrak.
Cerita ini jelas sungguh menyedihkan. Ditengah semangat yang besar pada atlit untuk membuktikan kemampuannya, pemerintah ternyata harus dipertanyakan komitmennya. Ranti yang merupakan salah satu atlit taekwondo dari Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menyampaikan keprihatinannya. “Menjadi atlit yang turut serta pada event PON merupakan sebuah kebanggaan. Saya yakin modal kebanggaan itulah sehingga kedua atlit tersebut masih mau terus berlatih dalam kondisi seperti itu.
Pemusatan latihan yang pastinya menguras tenaga jelas-jelas membutuhkan asupan yang lebih dari menu makananan biasanya. Namun, menu yang diberikan kepada para atlit ternyata nasi, ayam dan mie, sedangkan untuk buah-buahan tidak ada. “Asupan makanan sangat disayangkan tidak layak dimakan atlet. Kami atlet bela diri butuh nutrisi yang tepat untuk menjaga fisik dan kebugaran,” keluhnya.
Sabeum Niem Fadly pun menginformasikan bahwa waktu semakin mepet, dimana Taekwondo akan berangkat ke Sumut pada 9 September mendatang.
Sebentar lagi Agustus 2024 akan berakhir. September 2024 pun akan datang. Eforia PON 2024 pun semakin hari semakin hangat dan memanas, dimana api PON 2024 pun sudah mulai di jalankan menuju titik akhirnya. Semua atlit sudah tak sabar untuk berangkat menuju Aceh Sumut guna memamerkan hasil latihannya dalam pertandingan. Segala persiapan yang sudah dilalui akan diuji, termasuk persiapan kedua atlit Sulsel yang pada pertengahan Agustus 2024 masih bermasalah dalam hal pemenuhannya.
Semoga perjalanan kedua atlit taekwondo Sulsel untuk PON XXI ini dapat menjadi pelajaran bagi pemerintah dalam menghargai atlitnya sendiri. Sebab suka tidak suka setiap atlit yang bertanding mewakili sekian ribu orang yang ada di daerahnya. (Ra)
