Irwasum Polri, Jangan Mau Membayar Saat Seleksi Masuk Polisi


Penerimaan Polri Penerimaan Polri
Jakarta, 20 Februari 2025
 
Salah satu isu yang menjadi rahasia umum adalah tentang masuk polisi  harus bayar, jika tidak akan gagal. Ditengah beredarnya fakta yang membenarkan isu itu, tetap saja hal ini harus ditolak. Selain karena melanggar hukum, kinerja calon polisi tersebutpun nanti kemungkinan besar pastilah buruk. 
 
 
Memang dimasyarakat sendiri, menjadi kebanggaan ketika anak bekerja sebagai polisi. Orang tua sering merasa lebih terpandang ketika memiliki anak yang berkerja sebagai polisi. Hal ini lah terkadang mendorong orang tua menempuh jalur curang untuk mewujudkan mimpi menjadi terpandang. 
 
Tapi perlu diingat, beberapa orang kaya di Indonesia justru tidak memiliki anak yang bekerja sebagai polisi. Mereka justru lebih mendorong anak menjadi pengusaha. Artinya, pada pandangan orang yang benar-benar kaya, anak tidak begitu penting menjadi polisi. Sehingga, bukan pandangan yang benar syarat menjadi terpandang adalah memiliki anak yang bekerja sebagai polisi. 
 
Disisi lain jika dilihat lebih dalam, bekerja sebagai polisi adalah sebuah tantangan. Sekalipun belum dalam bentuk protes maksimal dari masyarakat, perbuatan oknum yang tidak sesuai sumpahnya, mendulang cemo’oh dari masyarakat. 
 
 
Memang hidup berkecukupan dambaan setiap manusia. Namun, boleh dilihat pada faktanya itu tidak kekal dan bukan kebahagiaan yang hakiki. Tetap saja yang banyak berbuat baik yang paling dipandang dan hidup lebih tenang. Tetap saja hidup berkecukupan namun curang, bukan juga bahagia yang hakiki. 
 
Pernyataan Irwasum Polri Bapak Dedi Prasetyo adalah wujud komitmen institusi Polri. Penekanan nya terkait masuk polisi tidak bayar, benar benar adalah prosedur formal masuk polisi. Jika ini dipatuhi oleh masyarakat, tentunya hasilnya pasti luar biasa. Maka oleh karena itu kuatlah untuk menolak, jika ada yang merayu untuk membayar ketika ujian masuk polisi. 
 
 
Polisi yang lulus pastilah yang paling sehat, paling cerdas, dan paling berintegritas jika tidak ada yang curang. Dan ini, adalah dambaan kita semua akan personil polisi di negara kita. Yang namanya aman, pasti terwujud. Yang namanya adil, pun pasti tercapai. Itu semua jika polisi diseleksi dengan tanpa kecurangan. 
 
Orang tua pasti mengetahui kondisi anak nya secara utuh. Oleh karenanya, tidak salah jika dikatakan orang tua merupakan panitia seleksi awal untuk masuk polisi. Ijin orang tua adalah bukti bahwa orang tua adalah panitia seleksi awal untuk masuk polisi. Oleh karena itu, tidak salah juga jika dikatakan kualitas polisi kita tidak terlepas dari kejujuran orang tua. Orang tua tidak lepas dari sistem penerimaan calon polisi. Jika objektif, maka orang tua tidak akan ijinkan anaknya ujian masuk polisi bila anaknya tidak berkualitas. 
 
 
Oleh karena itu jika kita merasa kualitas polisi kita buruk, mulailah dari sekarang dengan jujur pada diri sendiri. Calon Polisi harus jujur menilai dirinya dari segi kesehatan, kejujuran, keberanian, serta integritas diri. Orang tua pun harus jujur ketika hendak memberi ijin anak ketika akan ujian masuk polisi. Jika akan memang memiliki catatan buruk dalam kehidupannya, jangan ijinkan mengikuti ujian masuk polisi. Ini penting, dalam mwujudkan Indonesia yang aman, adil dan sejahtera. (yig)
 
Tertipu Bayar Penerimaan Polisi
Tertipu Bayar Penerimaan Polisi
What’s your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top