MBG Diduga Beracun Lagi, Patut Diduga Ada Praktek Korupsi ?


Pasien Keracunan MBG Pasien Keracunan MBG

Medan, 11 Oktober 2025

Yang paling was-was ketika tersiar berita ada anak diduga keracunan habis mengkonsumsi makanan program MBG adalah orang tua. Wajar sekali program MBG (Makan Bergizi Gratis) ini kini ditakuti sebab orang tua pasti tidak ingin anaknya keracunan. Banyak spekulasi terkait penyebabnya, namun yang paling menohok adalah tentang dugaan adanya korupsi diprogram tersebut. Akan tetapi hingga kini memang belum ada pihak yang terjerat korupsi karena kasus keracunan yang muncul dipermukaan.

Yang terakhir terkait dengan berita keracunan MBG datang dari Kelurahan Manggemaci, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Disana para siswa mengalami keracunan setelah memakan menu makanan MBG yang dikirim ke sekolah. Tercatat ada 11 siswa dari SDN 11 Kota Bima yang keracunan. Sementara siswa dari SDN 42 Kota Bima sebanyak 12 orang.

Baca : Badai Keracunan MBG Belum Usai, Kini Siswa-Guru di Bima NTB ‘Tumbang’

Salah satu orang tua yang anak nya sedang menjalani pendidikan di Sumatera Utara menyampaikan kekhawatirannya. Kepada gerakanmerdeka.com dia menyampaikan akan menyuruh anaknya menolak makanan tersebut dengan alasan ada bontot. “Bilang aja nanti ada bontot dari rumah, gitu aja kuajari anak ku untuk menolaknya”, tutur Silalahi kepada gerakanmerdeka.com. Ia yang tidak ingin disebut nama lengkap nya menyatakan, “nantilah kalau sudah bagus, baru anak saya makan MBG itu”.

Ia mengatakan kurang puas atas respon pemerintah terhadap kejadian keracunan tersebut. “Maunya, diperiksa penyalur makanan itu, lalu panggil bagian penaksir harga untuk melihat menu MBG itu, pasti ketahuan”, tuturnya. Saat ditanya tentang apa yang dimaksudnya ketahuan, dengan tegas dia katakan tentang Korupsi. “Ya korupsinya lah, apalagi, udah pasti itu penyebabnya, karena kudengar itu sekitar Rp 10.000,- sampai 15.000,- per paket”, tegasnya.

Baca Juga : Program Makan Bergizi, Peluang Brantas Korupsi Dilevel Bawah

Ia pun mengatakan agar pemerintah dapat mensurvey para pedagang Warteg (Warung Tegal) di Jakarta. “Itu warteg gak pernah sepertinya kedengaran keracunan, padahal harganya pun murah, sebesar harga MBG juga itu”, tuturnya. Lanjutnya, “kok bisa Warteg tidak ada cerita keracunan dan pelaksana MBG makanannya diduga mengandung racun ?’, tanyanya. Tambahnya, “Saya lebih yakin anak makan di Warteg saat ini kalau ada di Medan ini”, tambahnya.

Jika dikaji, sebenarnya apa yang dikatakan Bapak Silalahi ada benarnya jika dihubungkan dengan missi presiden terkait korupsi. Presiden yang tegas mengatakan akan memberantas korupsi, seharusnya bisa menangkap para koruptor di program MBG. Namun lagi lagi harus melalui porses hukum tentunya. Semisal keracunan yang terjadi akhir akhir ini, dimana dapat diuji harga dari menu MBG tersebut terkait sesuai atau tidak dengan budget yang sudah disiapkan. Jika ternyata ada temuan ketidak sesuaian, maka jelas dapat ditindak lanjuti aparat penegak hukum. (yig)

Keracunan MBG
Keracunan MBG

 

What’s your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top