Demo 29 Agustus 2025, Kader PMII Luka Hingga Menembus Dada
Diego Zidane Maulana
Jakarta, 30 Agustus 2025
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pun turut aksi dalam demo tolak kenaikan kesejahteraan DPR-RI. Salah satu basis massa nya yang ada dilapangan saat aksi adalah PMII Komisariat Universitas Jakarta (Unija). Komisariat ini pun turut dalam massa aksi yang selain menolak kenaikan kesejahteraan DPR-RI, juga menuntut kematian salah satu Driver Ojol pada tanggal 29 Agustus 2025.
Baca : https://www.strategi.id/nusantara/10415826324/kader-pmii-jakarta-diego-zidan-kena-tembak-saat-demo-ketua-komisariat-pmii-unija-serukan-doa-dan-aksi-solidaritas
Korban Jiwa dari Driver Ojol tersebut bernama Affan Kurniawan. Dirinya tidak sempat menghindari lajunya Mobil Trantis yang sedang dikejar para demonstran. Sehingga malang baginya harus tertabrak dan dilarikan ke rumah sakit. Namun ternyata nyawanya tidak tertolong dan harus gugur dalam aksi massa tersebut.
Baca Juga : Demo Jakarta Semakin Marak Setelah Pemakaman Affan Kurniawan
Dalam aksi 29 Agustus 2025 tersebut salah satu Kader PMII pun turut menjadi korban. Dia adalah Diego Zidane Maulana, Kader PMII yang berasal dari Komisariat Universitas Jakarta (Unija). Dirinya rubuh setelah terkena serpihan pecahan selongsong Gas Air Mata yang ditembakkan oleh kepolisian. Maulana jatuh dengan darah yang keluar dari tubuhnya tepat ditempat luka akibat terkena pecahan selongsong tersebut.
Awal nya para demonstran menganggap Maulana terkena peluru karet yang menembus hingga dadanya. Namun beruntung Maulana masih tertolong dalam operasi yang dilakukan kepadanya. Operasi tersebut dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Dari operasi tersebut diketahui Maulan tidak terkena peluru karet, namun pecahan selongsong Gas Air Mata.
Baca Juga : Kader PMII Unija yang Tertembak Saat Demo Ternyata Bukan Terkena Peluru Karet – J5NewsRoom
Merespon apa yang dialami oleh Maulana, PMII Cabang Jakarta Timur melakukan aksi doa bersama. Setelah menggelar doa bersama, mereka menyampaikan orasinya yang menuntut pertanggung jawaban atas apa yang dialami Maulana. Aksi doa bersama tersebut dilakukan sekitar 1,9 KM dari pusat massa yang berdemonstrasi di depan Mako Brimob Kwitang. Mereka berharap hal tersebut tidak terjadi lagi kepada para demonstran. (yig)
