Akses Aras Napal Kiri Ke Kodam Bawah Putus. “Mana Ni BPBD ?”
Jalan Putus Menuju Aras Napal Kanan
Besitang, 11 Desember 2025
Sudah hampir dua minggu banjir melanda Kabupaten Langkat termasuk Kecamatan Besitang. Berbagai efek dari banjir tersebut pun telah diderita oleh desa-desa pelosok yang ada di kecamatana ini. Terkhusus untuk Dusun Aras Napal, diberitakan terisolir paska banjir oleh salah satu Komika terkenal yang bernama Praz Teguh.
Baca : Praz Teguh Salurkan Bantuan ke Sumut, Sisir Daerah Terisolir di Aras Napal
Awal Desember 2025 lalu, setelah memberi bantuan ke Sumatera Barat Ia pun bergerak ke Sumatera Utara. Tujuannya pun langsung menuju Dusun Aras Napal. Dirinya pergi kesana karena informasi yang diterimanya dusun tersebut terisolir paska banjir dan belum mendapat bantuan.
Dari sana Praz memberitakan tentang infrastruktur yang rusak parah di dusun tersebut termasuk dusun-dusun disekitarnya. “Aras Napal terisolir, belum bisa diakses kendaraan”, tutur Praz Teguh melalui akun instagramnya. “Jalur transportasi dan komunikasi disana terputus, sehingga sulit akses keluar dan masuk dari sana”, ucapnya.
Praz sendiri menceritakan bahwa dia tiba disana dengan menggunakan kombinasi transportasi. Jalur darat dilalui beberapa jam, lalu dilanjut dengan jalur air menggunakan sampan yang bermesin. Setelah itu untuk beberapa titik tertentu harus dilaluinya beserta rombongan dengan berjalan kaki.
Lihat : Instagram
Kini setelah hampir 2 minggu paska banjir, akses di Aras Napal masih belum diperbaiki oleh pemerintah. Akses dari Dusun Aras Napal Kiri dan Kanan menuju Dusun Kodam Bawah putus total, dan berbahaya jika dipaksa dilalui. Di Dusun Aras Napal Kiri terdapat 70 kepala keluarga (KK) yang terisolir, sedangkan Dusun Aras Napal Kanan sekitar 50 KK.
Akibat dari belum diperbaikinya jalan tersebut, anak sekolah belum dapat bersekolah seperti biasa. Selain itu, warga tidak bisa keluar untuk berbelanja guna memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Para warga yang bekerja diluar dusun tersebut pun tak bisa keluar untuk bekerja. “Kami takut nanti di PHK Pak”, tutur salah seorang warga kepada Jurnalis gerakanmerdeka.com.
Salah satu warga pun sudah menyampaikan kepada Desa dan BPBD Langkat tentang perlunya segera memperbaiki infrastruktur disana. “Sudah saya sampaikan kepada pihak desa dan juga BPBD Langkat agar dikirimkan alat berat, namun belum juga datang”, ungkapnya. Lanjutnya, “semalam dijanjikan akan datang, sampai malam kami tunggu tidak juga datang hingga hari ini”, tegasnya kecewa. “Mana ni BPBD ?”, gumamnya kesal.
Rekan dari warga tersebut mengaku sudah langsung menghubungi BPBD dan PUPR Langkat dan diinfokan alat berat sedang dijalan. Namun menurut warga tersebut sepertinya info tersebut tidak benar menuju lokasi Aras Napal. Warga berharap perhatian serius pemerintah khususnya dari BPBD. “Ini kalau makin lama alat berat datang, bisa timbul masalah baru ini, seperti penyakit, warga di PHK dan sebagainya”. “Janganlah sudah susah begini dilama-lamakan pula bantuan itu”, tuturnya Emosi.
Hendra Susanto SH Advokat dari LBH & Pham Indonesia Bonum Communae menyampaikan pendapatnya kepada gerakanmerdeka.com. “Sama seperti yang saya sampaikan beberapa waktu lalu terkait bantuan yang lama datang. Jangan harus dari Stabat semuanya dikirim, kalau adanya dilokasi, itu saja digunakan, kirimkan duitnya ke Camat atau Kades”, tuturnya.
Baca Juga : Hendra, “Kirim Saja Uangnya Ke Camat, Biar Dibeli Dilokasi”
Ada dua cara yang ditawarkan Advokat ini untuk dipertimbangkan pemerintah sebagai solusi. “Saran saya perusahaan disana di kontak semua melalui Dinas Penanaman Modal, suruh untuk menyalurkan CSR dengan mengoperasikan alat berat disana”, tutur Hendra. Yang Kedua dia mengatakan agar pemerintah kabupaten kirim uang ke camat atau kepala desa untuk cari dan sewa yang ada disana. “Kedua, kirim duitnya ke camat atau kepala desa, biar dicarinya dan langsung sewa jika ada, jadi cepat geraknya”, tutupnya. (yig)








