Persaudaraan Taekwondo Langkat, Lawan Dampak Banjir Besitang


Penyerahan Bantuan Untuk Dojang SAL Penyerahan Bantuan Untuk Dojang SAL

Besitang, 8 Desember 2025

Salah satu kecamatan di Kabupaten Langkat yang terdampak banjir sejak 27 November 2025 adalah Kecamatan Besitang. Desa Aras Napal yang ada disana diketahui terisolir karena akses menuju kesana tidak dapat dilalui kendaraan. Hal ini disebabkan tingginya air yang membanjiri daerah tersebut sejak malam 27 November 2025.

Baca : Praz Teguh Ungkap Aras Napal di Sumut Terisolir, Tak Ada Bantuan Sama Sekali!

Salah satu komunitas olah raga yang terdampak banjir disana adalah komunitas dari cabang olah raga Taekwondo. Disana terdapat sebuah Dojang (tempat latihan) Taekwondo yang bernama Dojang Taekwondo Alam Leuser. Latihan di dojang tersebut seketika terhenti karena banjir membuat seluruh atlit tidak terkomunikasi lagi. “Saat banjir saya ingin menghubungi seluruh atlit, tapi sayang sinyal sudah tidak ada lagi malam itu”, tutur Sanim Dani Tara. Dia adalah Instruktur Taekwondo di Dojang Alam Leuser yang berlatih di Sekolah Alam Laeuser.

Masih menurut Sanim Dani, malam itu jika berhasil menghubungi para atlit dia ingin mengingatkan agar mereka semua waspada. “Soalnya dari pantauan saya, air perlahan-lahan meninggi dan melewati mata kaki dengan cepat malam itu”, ungkapnya. Selanjutnya Ia pun mengamankan keluarganya dan selanjutnya bergerak mengingatkan warga sekitar rumahnya.

Kepala Sekolah Alam Leuser sendiri menceritakan bahwa air masuk kerumahnya dengan cukup cepat. “Tak disangka air itu naiknya cepat sekali, baru menoleh dari mata kaki yang digenanginya, tiba tiba sudah selutut saja”, ingatnya. Dia pun tidak sempat menyelamatkan barang-barang yang berada dilantai rumahnya karena harus segera mengevakuasi keluarganya. “Saya dan keluargapun langsung mengungsi ketempat yang tinggi dan membangun tenda disana bersama warga”, terangnya.

Melalui rekaman video disaat berhasil mendapatkan sinyal, Sanim Dani meminta bantuan dari teman-temannya. “Dia kirim video ke grup Pelatih Taekwondo Langkat, dan bersama Sekretaris Taekwondo Langkat kami mencoba kesana”, tutur Sanim Alvin. Lanjutnya, “Tapi ya itu, menjelang Rutan Tanjung Pura perjalanan tidak dapat dilanjutkan karena banjir melebihi tinggi dada”. Tambahnya, “Kami tidak melalui jalan tol karena infonya KM 53 air setinggi pembatas jalan”.

Baca Juga : Profesionalkan Kerja, Pengkab Taekwondo Langkat Gelar Raker

Menurut Sabeum Alvin mereka baru bisa datang ke lokasi pada Rabu 3 Desember 2025. “Kami pantau jalan tol, sebab dari info teman-teman Taekwondo di Tanjung Pura, disana masih belum bisa dilalui kendaraan”. Sabeum Alvin melanjutkan infonya saat di wawancarai gerakanmerdeka.com. Lanjutnya, “Saat tiba disana baru kami ketahui mereka ngungsi di sebuah Mushola dan membangun tenda pengungsian diatas Getek” Getek adalah istilah warga setempat untuk menamai kapal penyeberangan sungai tanpa mesin.

Sanim Bibie Wijaya menyampaikan ada membawa beras lebih dari 200 Kg yang terbagi dalam ukuran 5 Kg. “Sekitar 50 an karung beras 5 Kg, mie instan belasan kotak, minyak goreng, pembalut wanita, pempers anak dan pakaian bekas”, tuturnya. Lanjutnya, “ada juga sekitar 6 hingga 7 liter BBM yang kami ambil dari mobil sendiri buat operasional mereka”. Sabeum Galih dan Sabeum Ari Arihta mengarahkan anak-anak Taekwondo disana untuk menurunkan barang bantuan.

Sabeum Galih menyampaikan rasa bangga nya karena anak anak Taekwondo dapat berperan dalam mengurus para pengungsi. “Kita orang orang bela diri harus begini, harus mampu memimpin warga dalam moment bencana begini, saya Bangga sama kalian”, tuturnya. Akbar, salah satu atlit andalan Kabupaten Langkat pun ada disana bersama teman temannya sesama atlit Dojang Alam Leuser. Mendengar berita banjir dia meninggalkan pelatihan nya di Medan untuk membantu dipengungsian.

Bantuan yang berhasil di hantarkan tersebut berasal dari Dojang Vlayesha Kids, Pangkalan Susu, SMP 3, dan dari Sabeum Awi. “Kita masih akan pantau perkembangan kawan kawan lainnya, jika masih membutuhkan kita akan kirim lagi”, tutur Sabeum Ari. “Atlit dari Tanjung Pura dan Sei Wampu belum ada kabar kondisinya, jika dibutuhkan kita akan kesana”, tutupnya.

Bantuan Dojang Pangkalan Susu
Bantuan Dojang Pangkalan Susu

Tepat pukul 8 malam rombongan bantuan yang mengendarai dua unit mobil Jimny kembali ke Kota Medan. Rute yang dilalui memang harus dilalui dengan kendaraan yang menggunakan ban khusus lumpur agar dapat melalui rute yang tak wajar. Disepanjang jalan menuju lokasi pengungsian, banyak ditemui warga yang menjemur peralatan rumah tangganya. “Jalanan pada ditutup lumpur tanah dan bantuan yang dibawa air saat banjir”, tutup Sabeum Galih. (yig)   

Dojang Vlayesha Kids
Dojang Vlayesha Kids
What’s your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top