Tol Kisaran Dibuka, Sinaksak Menyusul, Karo Harus Berbenah


Sampah Di Gundaling Sampah Di Gundaling
Medan, 21 Mei 2024
 
Jalan Tol Lima Puluh Kisaran sudah dibuka. “Kini Medan Kisaran bisa ditempuh dalam waktu 2 jam jika kecepatannya ala orang tua”. Hal ini disampaikan oleh salah satu pengguna jalan Tol Medan – Kisaran di Rest Area Limapuluh. Artinya, bisa lebih singkat lagi waktu tempuh Medan – Kisaran jika kecepatannya ala anak muda. 
 
 
Setelah dibukanya Gerbang Tol Kisaran, sebentar lagi Gerbang Tol Sinaksak pasti akan dibuka. Artinya, waktu tempuh Medan – Parapat akan semakin singkat. Tidak hanya itu, rute tol Sinaksak – Simpang Dua pun saat ini sedang dikebut pengerjaan. Sehingga, seiring dengan berjalannya waktu, Kota Wisata Parapat tidak lagi jauh dari segi waktu tempuh. 
 
 
Salah satu alasan yang membuat tujuan wisata orang Medan tidak ke Kota Parapat adalah menyangkut waktu tempuh tersebut. Alasan inilah yang membuat Kota Parapat dapat dipastikan sunyi pengunjung ketika hari-hari biasa. Kota Parapat terlihat padat dan ramai hanya ketika memasuki moment Natal, Tahun Baru dan lebaran. Diluar itu, Kota Parapat tidaklah padat layaknya kota wisata.
 
 
Memang waktu tempuh akan sangat mempengaruhi niat berwisata para wisatawan ke suatu lokasi wisata. Dan hal inilah yang membuat Kota Berastagi menjadi pilihan dari orang-orang yang ada di Medan dan sekitarnya sebagai tujuan berwisata.
 
Kota Berastagi terasa tidak jauh dari segi waktu tempuh, dan berwisata kesana dapat dilakukan juga dengan pulang hari. Jika ingin ke Kota Berastagi, dihari biasa dapat ditempuh dalam waktu dua jam saja. Namun jika dihari libur, dapat ditempuh dalam waktu tiga jam ataupun bisa lebih.
 
Namun pada umumnya, Kota Berastagi dianggap tidak telalu jauh, apalagi jika dilihat dari segi banyak pilihan lokasi wisata disana. Dari catatan gerakanmerdeka.com ada Bukit Gundaling yang menjadi ikon wisata Kota Berastagi. Namun saat ini tidak hanya itu, ada banyak lokasi wisata lainnya di Kota Berastagi tersebut. Pengunjung dengan mudah dapat mengaksesnya dengan dipandu oleg google maps.
 
Masyarakat dan pelaku wisata di Kota Berastagi selama ini telah dimanjakan oleh pilihan wisata warga Medan dan sekitarnya. Pilihan yang jatuh ke Kota Berastagi sebagai tujuan wisata telah meningkatan ekonomi bagi masyarakat dan juga bagi pendapatan daerah setempat. Tentunya capaian ini harus terus dijaga dan ditingkatkan lagi. 
 
Akan tetapi progres penyelesaian Jalan Tol Trans Sumatera akan menjadi ancaman bagi Kota Berastagi dalam hal persaingan sebagai tujuan wisata. Sebentar lagi Jalan Tol menuju Sinaksak akan dibuka, hal ini pasti mempengaruhi kunjungan wisata ke Kota Berastagi. Jika tidak singgah di Kota Siantar, waktu tempuh Medan – Parapat tinggal 3 jam saja.
 
Jika dibandingkan dengan kepadatan rute ke Kota Berastagi yang membutuhkan waktu 2 jam (kadang lebih), Parapat pasti akan dilirik wisatawan. Saat ini Medan Sinaksak dapat ditempuh dengan waktu 45 sampai dengan 60 menit. Jadi dengan demikian, dengan menyiapkan waktu 3 jam maka Kota Parapat dapat diakses dari Kota Medan.
 
Pastinya persaingan sebagai kota tujuan wisata akan sangat sengit antara Kota Berastagi dengan Kota Parapat sejak bukanya Tol Sinaksak. Parapat mungkin saat ini pun sudah mulai dijadikan tempat investasi oleh para investor sektor pariwisata. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya hotel yang sudah melakukan peremajaan di Kota Parapat sekitarnya. 
 
Oleh karena itu, jika ingin tidak ditinggal oleh wisatawan dari Medan dan sekitarnya, Kabupaten Karo harus segera berbenah. Pemandangan dan sejuknya udara yang ditawarkan Kota Berastagi selama ini, juga ada di Kota Parapat. Oleh karenanya, tidak dapat ditawar lagi, Kabupaten Karo harus berbenah diri di sektor pariwisata ini untuk bisa memberi lebih selain apa yang disediakan alam.
 
Banyak hal yang harus diperhatikan selain keramahan masyarakat dan juga infrastruktur di tempat wisata. Namun infrastruktur sepertinya adalah hal yang perlu diperhatikan oleh Kabupaten Karo sesegera mungkin. Pantauan gerakanmerdeka.com di lokasi wisata Gundaling, sampah harus menjadi prioritas utama bersama fasilitas jalan lainnya. Pengutipan sampah harus dilakukan agar tidak berlama-lama berada ditempat penampungan. Hal ini penting guna menghindari krumunan lalat dan bau tak sedap. Lalu, petugas kebersihan pun harus terus di siagakan untuk mengutip sampah wisatawan agar tidak mengganggu pemandangan.
 
Untuk jalan, masih terlihat banyak sekali trotoar yang pecah dan tidak terawat. Selain itu, genangan air juga harus segera diatasi agar tidak terjadi lagi ketika hujan turun. Rerumputan pun harus rutin dibersihkan, sebab trotoar disana terlihat dipadati oleh rerumputan disepanjang jalan. Padahal jika diperhatikan, trotoar tersebut yang melingkari Gundaling sungguh membantu wisatawan menikmati indahnya Bukti Gundaling.
Trotoar Jalan Gundaling
Trotoar Jalan Gundaling
 
Selajn itu, pelaku wisata harus juga segera berbenah. Mereka harus diberi pendidikan yang rutin terkait dengan perannya sebagai pelaku wisata ditiap lokasi wisata. Kenyamanan tidak cukup hanya yang didapat dari alam, namun juga harus diberi dari fasilitas tempat wisata dan keramahan pelaku wisata. Warung dan kios harus segera dibenahi dengan tampilan yang menarik dan tidak menimbulkan kesan kumuh.
 
Jika hal tersebut diatas dapat dilakukan disetiap lokasi wisata di Kabupaten Karo, diyakini Kabupaten Karo masih tetap menjadi pilihan wisata yang menarik bagi warga Medan dan sekitarnya. (Popy)
 
Bahu Jalan Di Gundaling
Bahu Jalan Di Gundaling
What’s your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top