H-1 Medan Sunyi, Masyarakat Happy, Orderan Driver Ojol Sepi


Jalan Depan Mesjid Agung Medan Jalan Depan Mesjid Agung Medan

Medan, 9 April 2024

Kusut wajah para Driver Ojek Online (Ojol) didepan Sun Plaza. Biasanya tinggi hiruk pikuk antar jemput sewa dan orderan. Namun hari ini degub jantung Abang Abang Ojol lumayan kencang melihat kesunyian orderan tanpa THR-an.

Baca : Driver Ojol Bukan Mitra Aplikator, Melainkan Buruh, Kata San (gerakanmerdeka.com)

Masyarakat Kota Medan yang tidak berangkat mudik benar-benar Happy, waktu terpangkas banyak karena Medan sepi. “Kemana-mana cepat, olah raga nyaman, pokoknya Happy”, tutur Ayung warga Medan yang tidak mudik. Ahuan tidak mudik maupun liburan, katanya dia lebih memilih libur di Medan dengan olah raga dan jalan-jalan sore.

Abang penjual bakso bakar yang sering di panggil Ajo, pun melongo melihat sepinya orang yang lalu lalang. “Orang yang lalu lalang ini nya biasa pasien ku, kalau begini hari ini, modal pun kandas hari ini”, tutur Ajo. Dia pedagang bakso bakar yang sehari-hari dagangannya dijadikan makanan pelengkap para pekerja Sun Plaza.

Dua respon akan kesunyian Kota Medan tersebut jelas berbeda dan bertolak belakang. Namun semuanya pada dasarnya berhubungan dengan kepentingan ekonomi. Ayung mungkin sudah sumpek melewati pertarungan ekonomi selama setahun sebelum lebaran, sehingga butuh santai. Ajo dan Driver Ojol, sepertinya tidak kenal sumpek dan tidak butuh kesantaian di H-1. Mereka tetap butuh keramaian karena ekonominya setiap hari masih ditentukan oleh hari itu juga.

Yang pasti, keramaian orang ataupun kepadatan penduduk menjadi penentu ekonomi. Hal ini mungkin menjawab pertanyaan tentang kenapa Jakarta menjadi tujuan para pencari kerja. Ya, Jakarta menjadi tujuan sebab keramaian Jakarta yang luar biasa menjanjikan pekerjaan.

Banyak orang maka akan banyak kebutuhan. Banyak aktifitas pun muncul dari banyaknya orang. Mari kita ambil contoh dari mulai pekerjaan Ajo. Sebagai pedagang bakso bakar, ekonominya naik jika banyak pembeli bakso bakarnya. Ketika banyak pembeli bakso bakarnya, maka kebutuhan daging akan semakin tinggi untuk memenuhi bahan jualan Ajo.

Untuk memenuhi kebutuhan daging bagi usaha Ajo, maka peternak akan menjadi semakin banyak karena hal tersebut. Ketika kebutuhan tersebut tinggi, maka usaha peternakan akan semakin berlomba rapi dan bermanagement. Hal ini menjadi penyebab munculnya perusahaan peternakan yang bangun banyak peternakan dan membutuh management baik.

Oleh karena perusahaan membutuhkan banyak perijinan dari kota, maka akan banyak berdiri kantor-kantor perusahaan. Hal ini jelas mengakibatkan perlunya pembangunan gedung yang menjadi lapangan kerja para tukang. Tukang yang banyak bekerja pasti akan butuh makan, dan ini pun peluang bagi usaha makanan pula seperti Ajo.

Usaha makanan, para pekerja tukang yang bekerja, tentunya akan menghadirkan usaha baru seperti perlatan pertukangan. Selain itu usaha makanan baru pasti butuh adanya pihak yang menyiapkan bahan jualannya.

Begitu seterusnya berputar dan akhirnya kota semakin ramai dan padat aktifitas sehari-hari. Kepadatan ini membutuhkan Driver Ojol untuk memangkas waktu perjalanan yang dekat dan butuh cepat. Dan dalam perjalanan perusahaan peternakan tadi, dibutuhkan Ayung sebagai pekerja di perusahaan tersebut.

Baca Juga : Pengertian Hubungan Sosial dan Ciri-Cirinya (kompas.com)

Sehingga wajar ketika kota menjadi sunyi karena lebaran atau moment lainnya, Ajo dan Driver Ojol menjadi lesu. Ayung yang pekerjaan nya sudah sangat padat di Kota, senang ketika kota sepi. 

Namun yang muncul kemudian adalah berapa penghasilan diantara mereka perhari atau perminggu bahkan mungkin perbulan. Pastinya pendapatannya sangat berbeda sehingga pada H-1 Ajo dan Driver Ojol masih bertarung memenuhi kebutuhan. Ayung sepertinya lebih baik pendapatannya, sebab dia tidak perlu bekerja selama libur, sebab pasti punya simpanan yang cukup.

Namun dibanyaknya pendapatan Ayung dibanding Ajo dan Driver Ojol, apakah Ayung pasti lebih lelah ? belum tentu. Ayung bisa saja tidak lebih banyak mengeluarkan kalori tubuhnya saat bekerja dibanding Ajo dan Driver Ojol. Mungkin Ayung lebih mengandalkan kemampuan berfikir dibanding Ajo dan Driver Ojol.

Baca Juga : KESEJAHTERAAN TERWUJUD, JIKA BURUH JUGA MENJADI “PESAHAM” (gerakanmerdeka.com)

Akan tetapi melihat perputaran diatas, jelas mereka saling terkait dan dapat dikatakan saling membutuhkan. Tidakkah dapat berdamai untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing ?. Kebijakan kota lah yang akan menjawab pertanyaan tersebut, yang tentunya dari ide ide masyarakat pula munculnya.  (yig)

Jalan Pangeran Diponegoro Medan
Jalan Pangeran Diponegoro Medan
What’s your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top