Tips & Tricks Untuk Menaklukan TOEFL dengan Skor Minimum 667
Tips & Tricks Untuk Menaklukan TOEFL dengan Skor Minimum 667
Ujian Bahasa Inggris
Ketika melewati deretan buku-buku yang menjanjikan tips dan tricks Untuk menaklukan TOEFL dengan Skor minimum 667, ditambah dengan begitu sering Mahasiswa bertanya pada saya bagaimana supaya “lulus” TOEFL, maka muncul ide untuk membuat tulisan ini.
Pertama, kita satukan pemahaman terlebih dahulu bahwa TOEFL itu sendiri adalah test yang didesain untuk melihat seberapa baik kemampuan kita* (kita adalah Penutur berbahasa Indonesia) dalam memahami dan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.
Jika Skor TOEFL anda rendah berarti kemampuan anda memahami teks dalam Bahasa Inggris belum baik, itu saja. Bukan berarti anda tidak bisa Bahasa Inggris sama sekali.
Test TOEFL ini sama sekali tidak didesain untuk menilai kemampuan Anda menghafal rumus, pola waktu, dan atau aturan gramatikal bahasa.
Analoginya seperti ini, jika Anda mau menguji kemampuan berenang, maka sangat aneh kalo persiapan ujian berenangnya adalah menghafal sejarah baju renang atau menghafal nama nama stadium renang terbesar di dunia, Nggak nyambung sis! Untuk memperbaiki kemampuan berenang ya dengan berlatih renang, sama juga dengan kemampuan berbahasa Inggris, agar menjadi lebih baik, ya berlatih.
Bagaimana berlatih berkomunikasi dalam bahasa inggris? Ya coba berlatih 4 cara komunikasi (mendengar, berbicara, membaca, dan menulis) dalam Bahasa Inggris. 90% dari mahasiswa yang saya ajar, enggan dalam berkomunikasi dengan bahasa Inggris ketika di dalam kelas, alasan yang paling sering adalah: takut salah, lalu alasan berikutnya: takut ditertawai teman.
Dan jika anda juga enggan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris karena alasan yang sama, maka saya ingatkan, tidak perlu takut salah, justru salah menjadi hal yang sangat wajar karena bahasa Inggris bukanlah bahasa pertama kita, dan jarang digunakan di luar ruang kelas.
Dan untuk alasan kedua, dengan pengalaman cukup panjang sebagai guru Bahasa Inggris, saya dapat mengonfirmasi, murid yang suka menertawai temannya karena temannya salah dalam pelafalan bahasa inggris, itulah murid yang paling lemah di kelas Bahasa inggris, “tong kosong nyaring bunyinya”, demikian kata pepatah.
Berbahasa adalah seni, dan sebagaimana tiap-tiap kesenian butuh ketekunan berlatih agar seni tersebut bisa dikuasai dengan baik, demikian pula dalam berbahasa Inggris.
Jika anda tekun berlatih dengan mendengar, berbicara, membaca dan menulis dalam Bahasa Inggris, saya yakin ujian semacam TOEFL, IELTS atau TOEIC tidak lagi menjadi momok yang menakutkan untuk anda.
Salam,
Karin Sabrina