“Jangan Salah Tuduh, Geng Motor Belum Tentu Komplotan Begal”
Tingkatan Generasi dan Pembedanya
Geng Motor, Salah Satu Organisasi Generasi Z
Mahasiswa UMSU Dibegal dan Tewas Ditikam 14/6/2023
Berita duka datang dari rekan mahasiswa UMSU Medan. Seorang Mahasiswa dan juga Kader IMM dibegal pada 14 Juni 2023. Dirinya menghembuskan nafas terakhir karena terkena tikaman ditubuhnya. “Saya selaku kader Muhammadiyah menyesalkan kejadian tersebut”, tutur Izhar Kamil Daulay yang merupakan kader Muhammadiyah.
“Sebagai warga negara, saya meminta agar pihak kepolisian lebih lagi dalam berserius mengurus keamanan di kota Medan”. Dia juga menyampaikan bahwa, keamanan di kota medan menentukan cita cita kemajuan lewat perlindungan terhadap investor. “Jika tidak aman, investor lari lah, bukannya negara berpemikiran investor jalan menciptakan lapangan kerja ? tegasnya.
Namun Izhar yang merupakan Wakil Ketua Partai Buruh Kota Medan tidak sepakat jika kejadian tersebut diidentikkan dengan Geng Motor. “Begini, kalau boleh jujur, kita semua tau bagaimana gejolak usia muda yang ingin dipandang, dihargai dan dianggap bernilai. Gejolak tersebut menjadikan anak muda membuat banyak aktifitas, dan itu juga ditentukan dari pendidikan lo. Ada Geng Motor, Geng Belajar, Geng Musik, Geng Olah Raga dan sebagainya. Belum tentu semua itu buruk, sekalipun kita tau memungkinkan aktifitas itu dilakukan dengan perbuatan negatif. Misalkan Geng Motor kebut kebutan, Geng Belajar malah pacaran, Geng Musik malah Narkoba, Geng Olah Raga malah memakai doping.” Hal ini disampaikan Izhar disela sela aktifitasnya dalam konsolidasi pemenangan Partai Buruh 18 Juni 2023.
Izhar yang pernah bekerja sebagai sales sepeda motor di Kota Medan mengatakan ada aktifitas mereka yang dilakukan bersama Geng Motor. “Saya sebagai sales pernah bekerjasama dengan Geng Motor, terkhusus untuk launcing jenis motor baru. Kita juga melakukan Rolling Thunder keliling kota dengan mereka, dan tidak ada merusak apa apa”. “Bikin macet dikit dikit ialah, tapi kan partai partai juga gitu, apalagi partai besar”, katanya tertawa.
Geng Motor menurut Izhar tidak dapat langsung dianggap buruk, “saya saksinya bahwa mereka juga mengerjakan hal positif”. “Bersama mereka penjualan saya malah banyak dulu, saya juga diberi kesempatan promosi dikelompok mereka”. ” Tahun ini saya tau ada Geng Motor aktif bangunin sahur dan bagi takjil, jadi jangan negatif dulu lah ke mereka.”
Izhar menambahkan, “kalau kita terus saja secara sadar tidak sadar mengidentikkan Komplotan Begal dengan Geng Motor, bisa bahaya”. “Bisa bisa besok semua geng motor yang lewat, malah dilempari masyarakat, padahal bukan Begal”. “Jangan juga jadi tidak cerdas kita ini, malu lah jaman begini masih begitu cara mikirnya”, tegasnya
Komplotan Begal Urusan Polisi, Geng Motor Urusan Lembaga Pendidikan
Izhar mengatakan bahwa Komplotan Begal, urusan Polisi memberantasnya. Masyarakat dapat berperan dalam hal mencegah dan menginformasikan dugaan adanya komplotan begal. “Tapi harus ingat ya, salah tunjuk atau salah sebut, apalagi disebut dan ditunjuk tanpa dasar, itu merugikan orang juga”.
Izhar yang merupakan Caleg DPRD Kota Medan dari Partai Buruh ini menekankan kepada rasa tanggung jawab. “Kita tau masyarakat resah, namun jangan juga merugikan masyarakat lain ketika memberi informasi yang belum jelas”. Ditambahkannya, menyebut Geng Motor sebagai begal adalah kesalahan. “Geng Motor belum tentu Komplotan Begal, dan Komplotan begal belum tentu Geng Motor.
Pembegalan adalah tindak pidana, dan terkategori tindak pidana pencurian atau perampasan. “Tindak Pidana pencurian atau perampasan pelakunya pasti orang orang, dan bukan organisasi pelakunya. Apalagi yang dibegal motor atau HP, katanya.” “Jadi saya mohon jangan salah sebut, kasian organisasi baik baik atau orang orang baik baik jadi tertuduh”
“Geng Motor itu urusan dari lembaga pendidikan, jika lembaga pendidikan arahnya A, maka peserta didik arahnya A”, kata Izhar. “Jangan buang badan lah lembaga pendidikan yang katanya pendidikan merdeka, ini semua hasilnya lo, jadi evaluasi aja dulu kegiatan lembaga pendidikan”. “Generasi Z ini, harus dibina dengan baik lewat lembaga pendidikan, jadi lembaga pendidikan harus baik dulu”. “Itu tugas dari hasil yang dikeluarkan oleh moment pileg, pilkada, dan juga pilpres”. “Jangan buang badan, para hasil dari moment pileg, pilkada, dan juga pilpres”, tutup Izhar (Rarae)