Jalan Rusak, Warga Air Joman dan Pulau Bandring Demo Bupati
Kisaran, 4 Mei 2024
Mantap !!!, itulah kata pertama yang dikeluarkan oleh Yuli Anggi ketika dimintai pendapatnya terkait demo warga menyangkut jalan rusak. Dirinya diwawancarai oleh gerakanmerdeka.com pada 3 Mei 2024 di Air Batu, Asahan. Ia adalah Paralegal LBH & PHAM Indonesia Bonum Communae Cabang Asahan. Di LBH tersebut dirinya bertanggung jawab untuk mengadvokasi perkara Nonlitigasi di Asahan.
Sebelumnya warga Air Joman Kabupaten Asahan menggelar demonstrasi ke Kantor Bupati Asahan. Pasalnya adalah tentang jalan rusak yang tidak juga kunjung diperbaiki oleh pemerintah. Sampai-sampai ada yang teriak bahwa debu akibat jalan tersebut telah menyebabkan warga kena penyakit. Namun ternyata sehari sebelumnya juga ada demonstrasi warga terkait hal yang sama. Demo tersebut digelar oleh warga Pulau Bandring, Kabupaten Asahan.
Baca : Demo Jalan Rusak Tak Digubris, Warga Air Joman Sweeping Kantor Bupati Asahan (detik.com)
Menurut Yuli, hal yang luar biasa dari warga tersebut adalah demonstrasi yang mereka lakukan. “Jangan buru-buru dilihat negatif ya, demonstrasi dalam aturan negara ini adalah hak warga”, tegas Yuli. Tambahnya, “demo warga itu harus dilihat sebagai bentuk kontrol terhadap pemerintah terkait pembangunan”. Ia pun menekankan bahwa pembangunan harus dikontrol warga, dan demo adalah bagian dari kontrol tersebut.
Baca Juga : Emak-emak di Asahan Berfoto Bak Model di Jalan Rusak, Tuntut Perbaikan Segera! (inews.id)
Ia juga menegaskan bahwa penyebab morat-maritnya pembangunan selama ini adalah karena kontrol warga yang minim. Selain itu, morat-maritnya pembangunan juga disebabkan karena banyak warga yang takut bicara dan kurang peduli, tutur Yuli. Semua itu harus dirubah, warga harus berani dan peduli terhadap pembangunan, tegas Yuli. “Jadi demo yang dilakukan oleh warga Air Joman dan Pulau Bandring ini, tepat sekali sebagai contoh bagi warga lain”, tutur Yuli.
Menyangkut jawaban Pemerintah Asahan bahwa jalan tersebut adalah tanggung jawab provinsi, Yuli menggelengkan kepala. “Sekalipun itu tanggung jawab pusat, tetap itu tugas Pemerintah Asahan mendorongnya dengan serius”, tuturnya. Tambahnya, “wujud tanggung jawab tersebut adalah, mendorong dengan keras dan kreatif ke provinsi sana”.
Baca Juga : Mudik Lebaran ? Hati-Hati Jalan Bergelobang Batubara-Asahan (gerakanmerdeka.com)
Menurut Yuli, tak salah kalau Pemerintah Asahan membawa warga kedua daerah tersebut demo ke Medan terkait jalan tersebut. “Kreatif dan inovatif itu jangan yang biasa-biasa saja, yang luar biasalah sekali-kali”, ungkap Yuli sambil tersenyum. “Sepanjang tidak melawan hukum, semuanya tidak salah, tegas Yuli. “Warga butuh kerja cepat dari pemerintah terkait hal-hal yang menyangkut kesehariannya, jadi harus benar-benar kreatif”, tutup Yuli.
Sampai berita ini diturunkan, belum terlihat perubahan atas kondisi jalan tersebut. Warga masih terusu berharap, sambil mencoba melakukan usaha antisipasi kerugiannya yang harus ditanggung. Memakai Masker dan menyirap jalan tersebut dengan air bagus dilakukan untuk mengurangi efek yang timbul. (Fanaban)